Perdana Menteri Belanda Mark Rutte ternyata juga terkena Jokowi effect.
Rupanya sang PM juga penasaran dengan gaya kerja Jokowi.
Saking penasarannya Mark Rutte jauh-jauh datang dari Belanda ke Jakarta untuk menemui Jokowi.
Ia ingin secara langsung melihat dan merasakan 'nikmatnya' blusukan menemui warga secara langsung.
Seperti ramai diberitakan kemarin, setelah tiba di Jakarta dan menemui Presiden SBY di Istana Negara kemudian kedua kepala negara membicarakan peluang kerjasama.
Dalam pertemuan tersebut, Rutte mengutarakan keinginannya menemui Gubernur Jokowi.
Rutte ingin blusukan bersama Jokowi.
Presiden SBY menyambut baik keinginan PM Rutte.
Akhirnya SBY memerintahkan Mendag Gita Wiryawan untuk menemani Rutte menemui Jokowi.
Waduk Pluit menjadi tempat pilihan blusukan PM Rutte, Mendag Gita dan Gubernur Jokowi.
Tiba disana sore hari, Jokowi mengajak Rutte menemui dan menyapa warga secara langsung.
Wargapun tampak ramah dan antusias menyapa Jokowi dan Rutte.
Mereka menyalami warga yang hadir menonton kunjungan mereka.
Kemudian Jokowi didampingi Gita menerangkan kondisi waduk sebelum di normalisasi.
Kumuh, kotor penuh sampah dan lumpur.
Jokowi juga menerangkan telah memindahkan 1600 KK yang mendiami lokasi waduk secara illegal.
Setelah dari Waduk Pluit, Sang Gubernur DKI mengajak PM Rutte blusukan ke kampung kumuh di Muara Baru, Jakut.
Di situ, Jokowi juga mengajak Rutte melihat instalasi pompa air untuk mengendalikan banjir didaerah sana.
Setelah puas melihat kawasan kumuh tersebut, kemudian mereka pergi.
Menurut Dirut Pt Jakpro Budi Karya yang ikut mendampingi Jokowi mengatakan PM Rutte ingin melihat pendekatan merakyat ala Jokowi.
"Benang merahnya ada pada atensi PM Rutte melihat gaya kerja yang tidak complicated. Apalagi Belanda memiliki ikatan emosional sederhana. Mereka ingin membantu mengatasi masalah di Indonesia" terang Budi.
Gaya blusukan Jokowi memang telah menyihir rakyat Jakarta dan Indonesia.
Dengan motivasi kunjungan PM Rutte kemarin menjadi bukti bahwa Jokowi effect telah melewati tapal batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Apalagi bulan Mei 2013 lalu, 20 walikota Belanda juga ramai-ramai menemui Jokowi.
Mereka penasaran dengan sepak terjang Jokowi.
Dalam kesempatan itu para istri walikota tersebut juga melakukan apa yang dilakukan masyarakat Indonesia jika bertemu Jokowi yaitu berebut salaman dan foto bersama.
Aneh bukan?
Padahal Jokowi bukan selebritis top dunia.
Aksi Jokowi juga menjadi pembicaraan politisi-politisi di Filipina.
Kabar berita blusukan Jokowi bahkan pernah menghiasi media massa di Jepang, Swiss, Jerman, India, Malasyia, Singapura, Australia dan tentunya Belanda.
Bahkan kolumnis di India pernah berseloroh kalau Jokowi adalah Obamanya Indonesia dan rakyat India merindukan datangnya Jokowinya India.
Lalu kenapa kemarin Presiden SBY tak mendampingi PM Rutte blusukan ke Waduk Pluit dan Muara Baru?
Biasanya Kepala Negara yang mendampingi adalah Kepala Negara pula.