Dolar diperdagangkan menguat terhadap yen hari ini setelah kemarin jeblok akibat data AS yang mengecewakan. Pada umumnya perdagangan diminggu pertama awal tahun cenderung tidak begitu ramai karena investor baru saja kembali beraktivitas dan menyesuaikan posisi.
Para trader juga enggan mengambil posisi agresif menjelang kejadian-kejadian penting yang beresiko. Diantara kejadian penting adalah data ketenagakerjaan AS dan rapat kebijakan ECN dan BoE.
Dolar diperdagangkan menguat 0,1% menjadi 104,33. Sementara kemarin dolar anjlok sampai 103,91 yen. Rentang logis dolar/yen untuk minggu ini adalah 103,50 sampai 105,00 yen. Sementara itu euro menguat 0,1% menjadi 142,19 yen. Terhadap dolar, euro stabil di $1,3628.
Rupiah kembali tembus ke level terendahnya, yang terakhir kali terlihat pada 2008 lalu. Penurunan ini dikarenakan kecemasan akan kelangkaan mata uang asing dipasar lokal sehingga memperburuk akibat yang disebabkan oleh pemangkasan kebijakan stimulus AS.
Sejak 18 Desember, rupiah sudah merosot 0,8% ketika the Fed mengumumkan akan memangkas kebijakan pembelian obligasi dan memicu keluarnya dana-dana asing tidak hanya dari Indonesia tapi juga diseluruh negara-negara emerging market.
Kecemasan terhadap dampak kebijakan the Fed inilah yang menyebabkan orang mencari selamat ke dolar dan diperparah dengan kurangnya suplai dolar. Rupiah melemah 0,7% menjadi 12.265 per dolar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H