Mohon tunggu...
M Fuad Hasyim
M Fuad Hasyim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Filsafat Universitas Indonesia

Seorang Mahasiswa Filsafat yang menggeluti bidang psikologi, filsafat ilmu pengetahuan, filsafat pikiran, eksistensialisme, sastra, budaya, dan teologi keagamaan.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

"Tidak Tahu Diri": Bertanya Melalui Kapal Theseus

25 Februari 2023   21:49 Diperbarui: 25 Februari 2023   21:58 610
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu diri?

Itu adalah pertanyaan sangat sederhana. Aku adalah diri, yaitu diriku sendiri. Anda adalah diri, yaitu diri Anda sendiri.

Sepanjang sejarah umat manusia, ada tiga kata yang telah membuat penyair kehilangan kata-kata dan menimbulkan kebingungan bagi para filsuf dan pemikir lainnya. Tiga kata itu adalah "Who Am I" "SIAPAKAH AKU?". Para filsuf, psikologi, ilmuwan, seniman, teologis, dan politisi semuanya mempelajari tentang identitas dan bertanya "Who Am I?". Tentunya mereka adalah orang-orang cerdas dan kreatif, namun mengapa sangat sulit untuk menemukan jawaban yang tepat dari pertanyaan sederhana itu?

Tantangan besar yang dihadapi oleh pertanyaan tersebut juga berasal dari pertanyaan. Ketika ditanya SIAPAKAH AKU? Maka pertanyaan filosofis yang muncul adalah "AKU YANG MANA?". Apakah aku yang 5 tahun lalu, atau aku yang saat masih bayi, atau aku yang saat ini, bahkan mungkin aku yang ada di masa depan? Dan kapankah aku bisa menyebut diriku sebagai AKU? Apakah minggu ini, hari ini, atau bahkan detik ini? Lalu sebenarnya aku yang mana?

Apa yang disebut sebagai AKU? Apakah tanganku, kepalaku, ide dan gagasanku, atau yang mana? Dan lagi-lagi, sampai di sini, pertanyaan Who Am I belum bisa dijawab.

Dikisahkan dalam mitologi Yunani, Theseus merupakan raja dalam Mitologi Yunani yang seorang diri membunuh monster jahat di suatu pulau yang jauh. Kemudian Theseus pulang dengan sebuah kapal. Untuk menghormati peristiwa tersebut, selama 1000 tahun penduduk Athena merawat kapalnya di pelabuhan.

Setiap kali bagian dari kapal itu rusak, akan diganti dengan bagian yang sama persis dengan bahan yang sama. Hingga pada satu titik, tidak ada bagian asli yang tersisa. Pertanyaan yang harus diajukan adalah apakah Kapal Theseus yang sudah diganti dengan papan baru sama dengan Kapal Theseus yang asli?

Jika dengan seiringnya waktu setiap komponen dari suatu benda diganti, apakah benda tersebut tetap merupakan benda yang sama?

Hal ini sama persis dengan tubuh manusia. Setiap saat tubuh kita selalu meregenerasi setiap sel menjadi sel-sel baru. Setiap saat kita selalu bertumbuh. Dan ilmu pengetahuan mengatakan bahwa setelah 7 tahun, tubuh kita tidak memiliki sel aslinya. Oleh karena itu, tubuh manusia seperti halnya Kapal Theseus, yaitu telah menjadi berbeda dari bentuk aslinya, karena bagian yang lama diganti dengan bagian baru untuk menciptakan objek yang sama sekali baru.

Semua benda bergerak, tidak ada yang diam. Kita tidak akan pernah bisa mempertahankan diri kita. Identitas diri adalah konsep cair, dan tidak pernah menjadi satu hal yang sama dalam waktu yang lama. Oleh karena itu, tidak ada yang merupakan KITA YANG ASLI.

Pada akhirnya, kita tidak akan pernah persis menjadi kita, atau tidak akan tahu SIAPAKAH KITA. Kita adalah keseluruhan dari pengalaman kita. Kita adalah keutuhan dari setiap diri kita. Kita adalah masa lalu, masa kini, dan masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun