Mohon tunggu...
Mursida Fiana
Mursida Fiana Mohon Tunggu... Freelancer - Freelancer/Multimedia

Warga Indonesia yang cinta Tanah Air

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Generasi Muda Menjaga Kedaulatan Indonesia di Tengah Ancaman Konflik di Laut China Selatan

31 Mei 2024   16:06 Diperbarui: 31 Mei 2024   16:17 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar :business-indonesia.org

Laut China Selatan bukan sekadar selembar lautan biasa. Kawasan ini menyimpan kekayaan sumber daya alam yang melimpah, menjadi jalur perdagangan vital dunia, dan sayangnya, sering menjadi sumber konflik di antara negara-negara yang berbatasan di sekitarnya. Bagi Indonesia, yang memiliki Kepulauan Natuna yang berdekatan dengan Laut China Selatan, masalah ini tidak bisa dianggap remeh.


Sejarah dan Dinamika Konflik di Laut China Selatan

Sejak lama, Laut China Selatan telah menjadi medan pertarungan klaim wilayah antara beberapa negara besar di Asia Tenggara. China, Vietnam, Filipina, Malaysia, dan Brunei semua memiliki klaim atas sebagian wilayah ini. Persaingan ini tidak hanya terkait dengan kontrol terhadap sumber daya alam seperti minyak, gas, dan ikan, tetapi juga melibatkan pertimbangan strategis militer dan geopolitik yang lebih luas.


Setiap negara memiliki argumen historis dan hukum yang mereka gunakan untuk mendukung klaim wilayah mereka di Laut China Selatan. Misalnya, China merujuk pada klaim historis yang didasarkan pada peta kuno (Nine Dash Line) yang menunjukkan klaim mereka atas sebagian besar laut ini. Di sisi lain, Vietnam, Filipina, dan Malaysia menggunakan basis hukum internasional, seperti UNCLOS (United Nations Convention on the Law of the Sea), untuk memperkuat klaim mereka yang didasarkan pada ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif).

Kedaulatan Indonesia dan Kepulauan Natuna

Bagi Indonesia, kepulauan Natuna di sebelah utara Laut China Selatan merupakan bagian yang sangat penting dari wilayah kedaulatannya. Namun, klaim yang dilakukan oleh China atas sebagian wilayah ini, terutama blok perairan eksklusif di sekitar Kepulauan Natuna yang kaya akan sumber daya alam, menempatkan Indonesia dalam posisi yang sensitif. Ancaman potensial terhadap kedaulatan Indonesia dari peningkatan konflik di Laut China Selatan tidak bisa diabaikan.

Dampak Konflik terhadap Keamanan dan Stabilitas Regional

Konflik di Laut China Selatan memiliki dampak yang luas dan mendalam terhadap keamanan dan stabilitas regional. Pertama-tama, ancaman terhadap jalur pelayaran yang vital dapat mengganggu perdagangan global dan transportasi barang. Kedua, meningkatkan ketegangan militer antara negara-negara yang terlibat di kawasan ini, memperburuk hubungan bilateral, dan bahkan berpotensi menimbulkan konflik berskala lebih besar.

Implikasi terhadap Ekonomi Global

Dengan menjadi salah satu jalur perdagangan paling sibuk di dunia, gangguan di Laut China Selatan akan berdampak langsung pada ekonomi global. Kenaikan harga barang dan gangguan pasokan dapat terjadi jika keamanan di jalur ini tidak terjamin. Ini tidak hanya akan mempengaruhi negara-negara di sekitar Laut China Selatan tetapi juga pasar global secara keseluruhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun