Mohon tunggu...
Muhamad Fauzi Miftah
Muhamad Fauzi Miftah Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Tukang Mikir

kesempatan itu di saat kegelapan serta muncul saat kotoran dikeluarkan

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Hometown

17 Mei 2024   16:45 Diperbarui: 17 Mei 2024   16:51 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Burung Bao

Kami menyebutnya tanah air

Cinta tanah air yang dibuktikan

Kami tidak pernah mendapatkan didikan untuk berorganisasi

Tapi kami terdidik untuk mendirikan organisasi

Wadah itu untuk perjuangan kami

Sejauh kaki melangkah

Sekeras tangan menggenggam

Pulang adalah keharusan

Tidak ditemukan keindahan mata dan hati di pandangan lain

Mata hati tetap di sini

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun