Mohon tunggu...
Muhammad Fausan
Muhammad Fausan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Talk less,joke a loot

Selanjutnya

Tutup

Analisis

SEL (sosial-emosional learning) Dan CASEL (Collaborative academic social-emosional learning)

22 Januari 2025   10:00 Diperbarui: 22 Januari 2025   08:41 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Apa itu Pembelajaran Sosial Emosional Learning (SEL)?

Pembelajaran sosial emosional (SEL) adalah metodologi yang membantu siswa dari segala usia untuk lebih memahami emosi mereka, merasakan emosi tersebut sepenuhnya, dan menunjukkan empati terhadap orang lain. Perilaku yang dipelajari ini kemudian digunakan untuk membantu siswa membuat keputusan yang positif dan bertanggung jawab; membuat kerangka kerja untuk mencapai tujuan mereka, dan membangun hubungan positif dengan orang lain.

Lima Kompetensi Pembelajaran Sosial Emosional

Menurut Collaborative for Academic, Social, and Emotional Learning (CASEL), sebuah organisasi yang ditujukan bagi siswa dan pendidik untuk membantu mencapai hasil positif bagi siswa pendidikan dasar dan menengah, SEL melibatkan lima kompetensi inti yang dapat diterapkan baik di ruang kelas, di rumah dan di komunitas siswa. Kelima kompetensi inti tersebut adalah: 

  1. Kesadaran diri, untuk mengenali emosi Anda dan pengaruhnya terhadap perilaku Anda; mengakui kekuatan dan kelemahan Anda untuk lebih percaya diri pada kemampuan Anda.
  2. Manajemen diri, untuk mengambil kendali dan kepemilikan atas pikiran, emosi, dan tindakan Anda dalam berbagai situasi, serta menetapkan dan berupaya mencapai tujuan.
  3. Kesadaran sosial, kemampuan untuk menempatkan diri Anda pada posisi orang lain yang mungkin berasal dari latar belakang atau budaya yang berbeda dengan tempat Anda tumbuh. Bertindak dengan empati dan dengan cara yang etis di rumah, sekolah, dan komunitas Anda.
  4. Keterampilan hubungan, kemampuan untuk membangun dan memelihara hubungan yang sehat dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Kompetensi ini berfokus pada mendengarkan dan mampu berkomunikasi dengan orang lain, menyelesaikan konflik secara damai, dan mengetahui kapan harus meminta atau menawarkan bantuan.
  5. Membuat keputusan yang bertanggung jawab, memilih cara bertindak atau merespons suatu situasi didasarkan pada perilaku yang dipelajari seperti etika, keselamatan, mempertimbangkan konsekuensi, dan kesejahteraan orang lain, serta diri Anda sendiri.

Bagaimana Pendekatan Pendidik SEL

Meskipun SEL bukanlah mata pelajaran khusus seperti sejarah atau matematika, SEL dapat dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah. Ketika guru menjadikan pelajaran akademis lebih pribadi dan berhubungan dengan siswa, siswa mungkin lebih cenderung untuk berpartisipasi dan cenderung secara mental tidak beralih memikirkan yang lain selama mata pelajaran mereka. Dengan menumbuhkan rasa empati, kesadaran diri, dan perasaan aman serta inklusivitas di kelas, SEL dapat memberikan dampak positif yang bertahan seumur hidup.

Ada beberapa pendekatan berbeda untuk SEL. Beberapa guru mengkhususkan jam tertentu untuk melatihkan SEL — terkadang diajarkan di kelas. Pelajaran ini menjadi tema yang berulang sepanjang sisa hari sekolah untuk membantu menjadikan kompetensi inti SEL lebih nyata bagi siswa dan akhirnya siswa terbiasa.

Guru dapat menugaskan siswa membuat jurnal atau menulis tentang pemikiran dan perasaan mereka pada pelajaran SEL tertentu, atau bahkan meminta siswa yang lebih muda bermitra dengan “teman kelas” yang lebih tua (atau sebaliknya) untuk membantu siswa dari berbagai tingkat usia untuk menjalin ikatan atau menemukan titik temu . 

Guru lain menerapkan pelajaran terkait SEL ke dalam mata pelajaran yang lebih formal, seperti matematika, sejarah, atau membaca. Misalnya, contoh tindakan SEL dapat mencakup menugaskan proyek kelompok di mana siswa mendelegasikan peran untuk bekerja sama demi kebaikan kelompok, bermain peran sebagai tokoh sejarah untuk memahami alasan di balik tindakan seseorang, atau bagi siswa untuk melakukan wawancara formal satu sama lain untuk mengetahui kejadian terkini.

Guru juga dapat bekerja dengan siswa untuk menetapkan tujuan di materi-materi yang mungkin perlu ditingkatkan dan membantu memetakan kemajuan mereka, memberi mereka cara terukur untuk menunjukkan pencapaian dan merasakan pencapaian.

Manfaat SEL

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun