Mohon tunggu...
Muhammad Fatrah
Muhammad Fatrah Mohon Tunggu... -

ASBI Bogor

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Membandingkan Cerita Rakyat

1 Desember 2014   00:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:25 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Membandingkan Cerita Rakyat. Pada Hari ini saya akan membandingkan cerita antara Negeri Yunani dan Indonesia, yaitu Oedipus dan Sangkuriang. Disini saya akan memberikan kejelesan persamaan dan perbedaan kedua kisah tersebut. Bagi pembaca yang masih belum mengetahui kedua cerita tersebut, persilahkan saya untuk menceritakanya kembali.


  • Cerita Sangkuriang

Pada zaman dahulu hiduplah seorang wanita cantik bernama Dayang sumbi, ia memiliki suami seekor anjing yang bernama Tumang. Mereka berdua memiliki anak yang bernama Sangkuriang. Setiap hari Sangkuriang pergi berburu bersama Tumang bapak Sangkuriang yang dirahasiakan oleh ibunya. Saat sedang mencari buruan, Sangkuriang melihat burung dan menembaknya dengan akurat. Sangkuriang menyuruh si Tumang untuk mengejar ke arah burung tersebut jatuh, akan tetapi si Tumang tidak mau mengejar burung tersebut. Karena jengkel sangkuriang memarahisi Tumang dan ia mengusirnya. Sangkuriang membawa burung tersebut kembali kepada ibunya. Sangkuriang menceritakan kejadian si Tumang kepada ibunya, karena kesal yang teramat sangat Dayang sumbi, ibunya memukul kepala Sangkuriang dengan sendok. Karena tidak terima dengan perlakuan ibunya Sangkuriang akhirnya pergi dari rumah dan merantau. Dayang sumbi menyesali perbuatannya dan berdoa agar anaknya kembali. Karena kesungguhan akan doanya, dayang sumbi diberikan kecantikan dan keawetan muda.

Setelah lama merantau Sangkuriang memeiliki keinginan untuk kembali ke kampung halamannya. Betapa senangnya Sangkuriang saat meihat kampung halamannya sudah berubah, dan betapa senang lagi dia bahwa ia melihat seorang wanita yang cantik jelita yang tak lain adalah ibunya sendiri, Dayang sumbi yng telah di berikan kecantikan dan keawetan abadi. Karena perubahan waktu yang sangat lama Sangkuriang maupun Dayang sumbi tidak mengenali satu sama lain. Terpesona melihat dayang sumbi Sangkuriang pun langsung melamarnya. Lamaran Sangkuriang diterima Dayang sumbi dan mereka berdua sepakat untuk menikah di waktu dekat.

Suatu hari Sangkuriang meminta izin calon istrinya untuk berburu di hutan. Sangkuriang meminta Dayang sumbi untuk mengencangkan peralatannya dan membenarkan topi kepalanya. Betapa terkejutnya Dayang sumbi melihat terdapat bekas luka seperti pukulan sendok yang terdapat di kepala Sangkuriang. Dayang sumbi langsung mengetahui bahwa Sangkuriang, calon suaminya sendiri adalah anaknya. Dayang sumbi kemudian menjelaskan kepada Sangkuriang akan tetapi Sangkuriang tetap memaksa menikahi Dayang sumbi. Mencari cara, Dayang sumbi memberikan beberapa syarat untuk Sangkuriang. Dayang sumbi meminta untuk membendung sungai Citarum dan membuat sebuah Perahu besar dalam waktu semalam. Sangkuriang menyanggupinya. Sangkuriang pun mulai bekerja, melihat Sangkuriang yang hampir berhasil, Dayang Sumbi mencari akal untuk membuat Sangkuriang menyerah, Dayang sumbi membuat ayam berkokok dan mengajak warga desa untuk menggerai kain merah. Sangkuriang yang melihat ini marah dan menyerah lalu ia menendang perahu yang telah dibuatnya ke utara dan berubah wujud menjadi Gunugn Tangkuban Perahu. Bendungan yang dibuantnya di jebol, dan menjadi aliran sungai Citarum.


  • Cerita Oedipus

Dahulu Kala di Kota Thebes terdapat seorang raja dan ratu yaitu Raja Laius dan Ratu Jocasta. Suatu kala Raja Laius pergi bertemu Peramal Delphi. Sang Peramal berkata bahwa anaknya akan membunuhnya dan menikahi istrinya. Mendengar hal ini Raja Laius memincangkan kaki anaknya dan membuang anaknya. Anaknya ditemukan oleh seorang pengembala bernama Kithairon. Kithairon memberikan anak tersebut kepada Raja Polybus dan Ratu Merope dari Corinth. Anak ini diberi nama Oedipus. Pada saat Oedipus beranjak dewasa ia bertemu dengan seorang pemabuk yang mengetahui kebenaran tentang ramalan Oedipus, bahwa ia ditakdirkan untuk membunuh ayahnya dan menikahi ibunya. Mendengar hal ini Oedipus resah dan pergi bertemu Peramal Delphi, ternyata benar bahwa ia ditakdirkan membunuh ayah dan ibunya, saat mengetahuinya Oedipus pergi meninggalkan Corinth karena tidak ingin membunuh ayah dan menikahi ibunya ( Oedipus tidak mengetahui bahwa mereka adalah orang tua angkatnya). Oedipus melarikan diri ke Thebes, saat dalam perjalanan ia melihat kereta Raja Laius yang mana ia tidak ketahui bahwa itu adalah Ayahnya dan Raja dari Thebes. Kereta itu berjalan berbalikan dari jalan yang di tempuh oleh Oedipus. Jalan yang sempit membuat susahnya kedua insan itu berjalan. Mereka berdua berdebat dan berakhir dengan Oedipus membunuh Raja Laius, ayahnya sendiri. Oedipus melanjutkan perjalanan, dan bertemu dengan seekor Sphinx, Sphinx tersebut memberikan teka-teki, yang mana bila Oedipus bisa menjawabnya maka ia boleh lewat, bila tidak Sphinx akan memakan Oedipus. Karena kepintaran Oedipus, Oedipus berhasil menjawab pertanyaan Sphinx. Sphinx depresi dan bunuh diri. Sampai di kota Thebes Oedipus bercerita kejadian yang ia alami saat dalam perjalanan, hal tersebut membawa keberuntungan kepada Oedipus dan menjadikan ia Raja Thebes. Menikahi Ratu Jocasta yang mana adalah Ibunya sendiri. Oedipus memiliki 4 anak dari Jocasta. Thebes mulai hancur saat rakyat tau siapa sebenarnya Oedipus dan Jocasta menggantung diri saat mengetahui bahwa ia telah menikahi anaknya. Sedangkan Oedipus yang menyesal mebutakan matanya dan meninggal.


  • Perbandingan Cerita :
  • Persamaan :

1.Oedipus dan Sangkuriang sama-sama jatuh cinta kepada Ibunya

2.Oedipus dan Sangkuriang sama-sama membunuh ayahnya

3.Oedipus dan Sangkuriang sama-sama diusir dari Kampung Halaman

·Perbedaan :

1.Oedipus terluka di kaki, Sangkuriang di kepala,

2.Oedipus berhasil menikahi ibunya, Sangkuriang tidak

3.Oedipus diusir ayahnya, Sangkuriang diusir ibunya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun