Masjid Dian Al Mahri atau yang lebih dikenal dengan nama Masjid Kubah Emas merupakan salah satu masjid ternama di Indonesia. Masjid ini memiliki kemegahan hingga menjadi perbincangan banyak orang. Pasalnya masjid ini memiliki kubah yang dibalut dengan emas. Berkat kemegahannya masjid ini disebut sebagai masjid paling megah di Asia Tenggara.
Kubah-kubah masjid ini dilapisi emas dengan mozaik kristal. Sekilas kubah utama masjid ini terlihat berbentuk seperti kubah Taj Mahal di India atau kubah masjid-masjid Persia.
Tak hanya kubah yang dilapisi emas, masjid ini juga menyimpan kemegahan di berbagai penjuru. Hampir seluruh bangunan masjid dibalut dengan marmer dan granit, termasuk ubin halamannya. Kemewahan yang ditawarkan Masjid Kubah Emas telah menjadi daya tarik pengunjung sebagai destinasi wisata religi.
SOSOK PENDIRI MASJID KUBAH EMAS
Masjid ini dibangun oleh pengusaha asal Banten bernama Dian Djuriah Maimun al-Rasyid. Nama Mahri yang disematkan pada nama masjid ini diambil dari nama salah satu anak Dian.
Dian merupakan pengusaha asal Banten kelahiran 1953. Terkenal sebagai pengusaha yang sukses, usaha yang dimiliki Dian terbilang cukup banyak, salah satunya usaha di bidang properti yang dirintisnya dari tahun 1980. Namun, Dian lebih banyak menghabiskan fokus usahanya di negara lain seperti Singapura, Malaysia, dan Arab Saudi.
Banyak orang mengenal Dian sebagai pengusaha yang sukses. Tetapi dengan kesuksesannya itu, Dian tetap menjadi seorang yang dermawan yang gemar menolong anak yatim piatu dan membangun masjid. Total masjid yang dibangun Dian sekitar 1000 masjid yang tersebar di seluruh Indonesia termasuk Masjid Kubah Emas.
Masjid Kubah Emas merupakan salah satu masjid termegah yang pernah ia bangun. Masjid ini mulai didirikan pada tahun 2001 dan selesai pada tahun 2006. Memiliki luas sekitar 8000 meter persegi tertanam di lahan seluas 70 hektar, membuatnya menjadi masjid terluas di Jabodetabek.
Pada awalnya Dian membangun masjid-masjid tersebut dilatarbelakangi spontanitas terhadap keadaan sosial masyarakat. Suatu ketika ia sedang berjalan-jalan ke suatu daerah, lalu ia melihat daerah tersebut masih jarang terdapat masjid, maka muncul niat Dian untuk segera membantu membangun masjid di daerah tersebut. Maka tak heran jika ia dikenal dengan orang yang dermawan dan suka menolong.