Mohon tunggu...
M Fariz Nurrahman
M Fariz Nurrahman Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Sriwijaya

saya adalah mahasiswa Universitas Sriwijaya dari program studi Pendidikan Masyarakat Fakultas keguruan dan ilmu Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Dampak Pola Asuh Orangtua Single Parents pada Anak

9 Oktober 2023   11:01 Diperbarui: 9 Oktober 2023   11:52 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Keluarga merupakan satuan unit terkecil dalam masyarakat, yang terdiri dari laki-laki dan perempuan yang disatukan melalui ikatan perkawinan. Laki-laki dan perempuan memutuskan untuk menikah dan membentuk keluarga dengan berbagai pertimbangan yang sudah dipersiapkan mereka berdua secara matang. Keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak merupakan gambaran yang biasanya ada pada masyarakat. Perceraian merupakan salah satu faktor penyebab banyaknya single mother di Indonesia. Jumlah perceraian semakin meningkat dari tahun ketahun. 

Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat perceraian yang cukup tinggi. Data Direktorat Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung (Ditjen Badilag MA), dalam kurun waktu 2010 ada 285.184 perkara yang berakhir dengan perceraian ke Pengadilan Agama se-Indonesia. Angka tersebut merupakan angka tertinggi sejak 5 tahun terakhir (Fajhrianthi, 2012). Pada periode 2014-2016 perceraian di Indonesia mengalami peningkatan dari 344.237 perceraian pada tahun 2014 naik menjadi 365.633 perceraiandi tahun 2016. 

Rata-rata perceraian naik 3% pertahunnya (Yulianto, 2018). Ini menunjukkan bahwa perceraian atau kematian merupakan salah satu faktor utama dalam suatu keluarga yang menyebabkan terjadinya ketidakseimbangan di dalam keluarga itu sendiri. Seperti halnya perubahan peran serta beban tugas yang harus ditanggung untuk mengasuh anak  .

Lalu bagaimana jika si anak itu tidak mendapatkan peran dari seorang ibu atau seorang ayah akibat perceraian ? maka si anak akan merasa terganggu secara emosional. Hal ini terjadi karena anak akan mengalami perasaan sedih, bingung, kehilangan, takut, marah, yang semua saling bercampur aduk. Pada anak usia tertentu hal ini bisa sangat membingungkan dan menyakiti hati.

Seperti contohnya anak yang fatherless atau tidak merasakan peran seorang ayah lebih berisiko mengalami masalah perilaku, seperti agresif, kenakalan, dan penggunaan obat-obatan terlarang. Anak tersebut juga lebih berisiko mengalami masalah emosional, seperti depresi, kecemasan, dan masalah harga diri.

Kalau anak tidak mendapatkan peran ibu maka cara anak membentuk hubungan sosialnya di masa sekarang dan masa depan. Besar kemungkinan anak akan kehilangan keterampilan sosialnya.

Salah satu kasus masalah pola asuh anak ini terjadi pada salah satu keluarga  saya sendiri ,jadi dalam keluarga saya itu ada yang mengalami kasus perceraian dan hak asuh anak itu jatuh kepada ayahnya dan anak anaknya pada saat itu masih sangat kecil dan sebenernya mereka masuh butuh sosok seorang ibu dalam membentuk karakter dan teman bercerita bagi mereka nah sosok ibu itu sendiri sangatlah penting bagi mereka mengingat peran ibu sangat berpengaruh pada kehidupan sosial mereka . Dan terbukti saat ini mereka menjadi anak anak yang kurang dalam pergaulan dan tidak berani berbicara dengan orang lain .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun