Mohon tunggu...
Etta AdiL
Etta AdiL Mohon Tunggu... Traveler, Teacher, Blogger -

a learner who live in village that has lost track of its history. Happy go to the island, love of the Sea and Concern of Conservation of Coral Reef. Ever feel the joy as a teacher and journalist. After failing to be politician, now works as a public relation worker, writer, observer of history and social culture. \r\nMy Email: palontaraq@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Sejuta Pesona Alam Menuju Tondongkura

9 Maret 2012   08:27 Diperbarui: 25 Juni 2015   08:19 947
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_165375" align="aligncenter" width="300" caption="Suasana pagi di Desa Tondongkura. (foto : mfaridwm)."][/caption]

Wilayah timur Kabupaten Pangkep sama indah dan memesonanya dengan wilayah baratnya yang bertebaran Pulau – pulau kecil, Spermonde Islands (Liukang Tupabbiring) Kalukalukuang Group (Liukang Kalmas), maupun Postelion dan Paternoster (Liukang Tangaya). Sepekan terakhir ini saya lebih banyak meluangkan waktu memotret pesona alam dalam perjalanan ke Tondongkura, suatu Desa pegunungan dalam lingkup wilayah Kecamatan Tondong Tallasa.

Untuk mencapai Desa Tondongkura, dapat ditempuh selama satu jam lebih dari Pangkajene, ibukota Kabupaten Pangkep, bisa lewat Minasate’ne maupun lewat Bungoro. Jalur kendaraan untuk mencapai Desa Tondongkura adalah  melalui sebelah selatan Kantor Pusat PT. Semen Tonasa, pabrik semen terbesar di Indonesia Timur melewati Desa Mangilu, Bulu Tellue, Malaka, Bantimala, Bantimurung dan Tondongkura sepanjang 35 kilometer.

[caption id="attachment_165377" align="aligncenter" width="560" caption="Salah satu rumah penduduk di Desa Tondongkura. (foto : mfaridwm)."]

13312803141939641028
13312803141939641028
[/caption]

Meski hanya berjarak sekitar 35 km dari Pangkajene, untuk mencapai Desa Tondongkura, perjalanan cukup melelahkan karena jalanan yang tidak terlalu bagus dan cukup memicu adrenalin bergerak cepat disebabkan banyaknya tanjakan dan penurunan melewati kawasan persawahan, perbukitan dan pegunungan batu kapur. Perjalanan pun harus ekstra hati – hati karena ada beberapa penurunan dan tanjakan itu berada di tikungan yang tajam dengan jalanan berlobang disana sini.

Meski cukup jauh, namun kelelahan dalam perjalanan menuju Desa Tondongkura sebenarnya dapat terobati dengan pemandangan kiri kanan jalan yang sangat mengagumkan. Permukiman penduduk yang asri sepanjang desa dan kampung yang dilewati, jalanan yang menempel pada pegunungan, hamparan persawahan yang hijau dan menyejukkan pandangan serta eksotisme pegunungan tiada duanya sejauh mata memandang.

[caption id="attachment_165378" align="aligncenter" width="533" caption="Masjid "]

1331280411815259122
1331280411815259122
[/caption]

Masyarakat pegunungan hadir disini dalam perjalanan sejarahnya mengelola alam telah menciptakan kearifan lokal tersendiri. Mereka dengan tekun membangun rumah – rumah kayu kokoh diatas dan dibawah jalanan, mensyukuri segala nikmat Tuhan yang luar biasa itu, berdempetan dengan dinding – dinding batu, menciptakan ruang lingkungan permukiman yang tiada bandingannya. Semua yang dibutuhkan untuk hidup sudah ada disini, tinggal bagaimana mensyukuri atas segala limpahan nikmat dan karuniaNYA.

Inilah sejuta pesona alam itu yang sempat saya abadikan. CEKIDOT

13312804921574718958
13312804921574718958

1331280670168089413
1331280670168089413
1331280720158219805
1331280720158219805
1331280798743275273
1331280798743275273
13312808451933474305
13312808451933474305
13312809202062710294
13312809202062710294
1331280972738086922
1331280972738086922
13312810221804428150
13312810221804428150
13312810831310829908
13312810831310829908
13312811481351517409
13312811481351517409
13312812201531284617
13312812201531284617
1331281348554365727
1331281348554365727
Wilayah timur Kabupaten Pangkep ini menjadi bukti daerah ini sangat kaya akan berbagai mineral tambang, hasil pertanian, ternak dan perkebunan, serta hutan luas yang masih perawan dan belum dirambah. Didalamnya mengalir mata air jernih yang mengalir sampai jauh serta menumbuhkan berbagai jenis tanaman dan pepohonan yang subur dan berbuah.  Sungguh sejuta pesona alam yang tiada duanya, khan ! (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun