Mohon tunggu...
MOKHAMAD FARID FAUZI
MOKHAMAD FARID FAUZI Mohon Tunggu... Lainnya - Bapak

S1 Sarjana Ekonomi Universitas Airlangga - Surabaya S2 Master in Development Management di Asian Institute of Management - The Philippines

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Praktik Mekanisme Bantuan Sembako yang Memberdayakan Usaha Mikro Kecil: Sebuah Pengalaman RT 02 RW 01 Kelurahan Rungkut Menanggal Kota Surabaya

10 April 2020   14:14 Diperbarui: 2 Agustus 2020   08:20 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Covid-19 berdampak ke semua sektor baik sosial, pendidikan, ekonomi hingga agama. Pembatasan aktivitas berdampak pada sektor-sektor ekonomi yang membutuhkan aktivitas pergerakan manusia, misalnya hotel, paritiwata dan transportasi. Tempat wisata dan hotel ditutup. Menurut data Perhimpulan Hotel Republik Indonesia (PHRI), sekitar 1.500 hotel ditutup. Tentunya hal ini berdampak secara simultan ke sektor terkait, misal suplai makanan ke hotel. Efeknya adalah sudah mulai ada karyawan yang di-PHK oleh perusahaan. Menurut data Kementerian Ketenagakerjaan, sudah lebih dari 1 orang pekerja di rumahkan atau bahkan di PHK.

Dalam situasi krisis seperti ini, bermunculan jiwa-jiwa sosial untuk membantu sesuai dengan kemampuan yang dimiliki. Ada yang membantu membuat masker, ada yang membuat APD untuk tenaga kesehatan dan ada yang membantu sembako. Pengalaman RT 01 RW 02 Kelurahan Rungkut Menanggal Kota Surabaya dalam menyalurkan bantuan sembako untuk warga terdampak cukup menarik untuk disampaikan. Mekanisme yang dibuat tidak membuat kerumunan orang sesuai himbauan pemerintah sekaligus memberdayakan usaha mikro kecil.

Pengurus RT memperoleh bantuan dari donatur untuk pembagian sembako untuk 60 keluarga. Pengurus RT dibantu dengan donatur menghubungi warung/toko di lingkungan RT untuk melakukan pemesanan sembako. Warung/toko diberi uang tunai agar bisa melakukan pembalian barang dari pemasok. Satu warung/toko bisa melayani beberapa orang untuk menghindari kerumunan orang di satu titik.

Jika hanya ada satu warung/toko dapat dilakukan pengaturan jam pengambilan sembako, misalnya jam 7 -- 8 untuk 5 orang dan jam 8-9 untuk 5 orang dan seterusnya. Pengambilan dapat dilakukan di warung/toko yang ditunjuk atau diantarkan oleh pemilik warung ke alamat penerima karena lokasinya berdekatan, jadi sangat mungkin untuk diantar.

Penerima bantuan tidak dibatasi oleh batasan administratif terutama harus KK/KTP setempat. Jika di daerah perkotaan dan dekat industri sangat mungkin ada warga / keluarga musiman yang tinggal dengan menyewa kamar (kos) atau menyewa rumah. Mereka mungkin buruh pabrik, pekerja sektor informal atau memiliki usaha informal. Sangat mungkin mereka juga terdampak secara ekonomi, baik terkena PHK maupun usaha yang tidak lancar, misalnya ojek yang tidak bisa lagi mengangkut penumpang atau omzet jualan yang menurun drastis. Pengurus RT dapat mengambil data dan melakukan verifikasi melalui induk semang pemilik kos / rumah. Dalam praktik di RT 02 RW 01 lebih dari 20% penerima adalah warga musiman (bukan KTP/KK setempat).

Secara ekonomi, warung/toko kelontong sebagai pemasok sembako memperoleh manfaat secara ekonomi berupa peningatan omzet dan keuntungan. Biaya penyaluran bantuan sembako untuk 60 paket di RT 02 RW 01 mencapai sekitar Rp 6 juta untuk sekali putaran. Di Kota Surabaya terdapat 9.271 RT Artinya jika dilakukan secara merata usaha mikro warung / toko kelontong memperoleh omzet lebih dari Rp 55 milyar. Jika terdapat untung sekitar 5% dari omzet, maka warung/toko kelontong di Surabaya memperoleh keuntungan sebesar Rp 2,75 milyar untuk sekali putaran bantuan sembako.

Anggaplah mekanisme tersebut kita aplikasikan di Jakarta yang saat ini menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jika jumlah RT di Jakarta mencapai 30.687 (bersumber dari katadata.co.id) maka terdapat omzet lebih dari Rp 184 milyar.  Asumsi tingkat keuntungan sebesar 5%, makan terdapat keuntungan sebesar lebih dari Rp 9 milyar untuk warung / toko kelontong yang merupakan usaha skala mikro kecil.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun