Mohon tunggu...
Muhamad Farchan
Muhamad Farchan Mohon Tunggu... Teknisi - Penulis

Jika dengan bersajak ia menang, maka untuk apa berperang?

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Dalam Bus

12 Juni 2019   11:14 Diperbarui: 20 November 2019   13:51 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lantunan verse tunggal
bergema di batas kota tinggal
dan lagu-lagu teras
temaniku berdiri di patas
bersama gadis muda yang
naik di persimpangan

Lalu ia membuka percakapan;
mengajakku menerka-nerka:
“kemana lagu-lagu itu tercecer?
di garis bayang?
di baris kita berdiri? atau
di sisa-sisa perpisahan?”

2019, Tanjung Priok

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun