Mohon tunggu...
MUHAMMAD FAHRUDDIN AL MUSTOFA
MUHAMMAD FAHRUDDIN AL MUSTOFA Mohon Tunggu... -

Sesorang yang haus akan ilmu pengetauhan dan berharap jadi orang yang bermanfaat bagi Nusa Bangsa dan Agama

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Moral, Humor dan Meme Pornografi

6 Desember 2016   06:12 Diperbarui: 6 Desember 2016   08:04 349
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi pribadi

Kehidupan manusia urban memang banyak tuntutan yang harus dipenuhi . Salah satunya kemajuan iptek yang luar biasa pesatnya . Tak ayal jika manusia sekarang lebih mementingkan materi daripada esensi . Didukung berkembangnya media dan gadget super canggih, orang semakin manja dan mengalami ketergantungan akut pada makhluk ini . Ribuan aplikasi dan sosial media menjadi salah satu penyebab utama degradasi intelektual dan paling penting adalah merosotnya moral . Yang akan saya titik beratkan kali ini adalah media sosial  (baca; medsos). 

Sudah menjadi kewajiban bagi manusia modern mempunyai berbagai media sosial mulai dari Facebook , Twitter , Instagram , Path , Whatsapp , Tumblr , Line dan masih banyak lagi . Selain sebagai sarana kirim kabar dan menyambung silaturahmi antar kerabat , teman , keluarga atau sekedar kenalan dimedsos tertentu , tentu juga sebagai sarana berbagi berita , ilmu pengetauhan , status galau , bahkan kumpulan berita hoax atau fitnah-fitnah murahan kepada seorang tokoh yang mempunyai pengaruh . Semuanya terangkum dalam kompleksitas medsos . Terutama FB , Twitter dan Instagram yang sangat viral bahkan sampai mancanegara . 

Saya pernah dicurhatin seorang teman yang resah dengan semakin maraknya fitnah dan berita hoax bertebaran di FB . Satu lagi yang membuatnya resah adalah beredarnya meme-meme yang bernuansa pornografi . Tak jarang juga , baik gambar atau video porno dan semi porno yang disebarkan oleh akun-akun yang tidak bertanggung jawab . Bagiku diantara semua itu yang sangat miris yaitu meme-meme , gambar atau video pendek yang sebenarnya berfungsi sebagai suatu hiburan , humor dan lelucon dibungkus semenarik mungkin dengan hal-hal yang berbau pornografi , merangsang serta penuh birahi . Maaf terlalu berlebihan , tapi itulah kenyataan pahit yang harus kita telan mentah-mentah .

Waktu zaman saya masih anak-anak , kuingat betul mainan-mainan yang membuat hati ini bahagia . Mulai dari layang-layang , kelereng , gasing , petak-umpet dan canda tawa tulus bersama teman-teman yang takkan pernah tergantikan . Bermain disawah mengejar layang-layang putus sampai cari ikan disungai pulang-pulang dicari ibu dengan tangan kanan membawa sapu , minimal patah adalah hadiah terindah dari rasa kekhawatiran seorang ibu . Tapi sekarang pemandangan itu pun semakin langkah , berimbas pada generasi nunduk dengan berbagai gadget mewah menempel ditangan tanpa bimbingan orang tua . Semua hal indah masa anak-anak dapat diakses lewat youtube atau mbah Google , sungguh miris !  

Akhir-akhir ini negeriku tercinta sedang diramaikan dengan demo besar-besaran tentang bela agama atas penistaan yang dilakukan oleh Bapak Ahok . Pas bertepatan dengan berlangsungnya pilkada guna memilih seorang gubernur bagi ibukota Jakarta . Dengan akhir manis , yang menjadikan Ahok sebagai tersangka atas penistaan yang telah dilakukannya . Memang ketika sesuatu dibungkus dengan agama atau isu SARA pasti akan laku keras . Mau tidak mau terjadi pada kasus diatas , ketika politik dibalut dengan agama . Yah begitulah hasilnya , dagangan yang ludes dengan laba besar dan pasti akan dinikmati mereka- mereka yang berkepentingan . Herannya , akan ada demo susulan sebagi lanjutan dari aksi tulus masyarakat muslim yang tersinggung karena sebagian dari agamanya dinistakan , menjadi sebuah aksi masa yang -mungkin murni - ditunggangi politik . Entahlah !

Tak jauh dari kasus diatas , ketika suatu produk dagangan dikemas dengan kemasan yang indah lagi menarik dilihat dan membuat setiap pasang mata tertarik untuk membelinya , pasti akan laris manis bahkan ludes . begitu juga dengan meme-meme dan gambar-gambar yang berserakan di FB dan Instagram yang mengandung unsur pornografi dan tidak layak untuk dibaca dan dilihat bagi anak-anak dibawah umur . Benang merah disini adalah ketika humor , lelucon dibalut dengan perkara yang mengandung unsur dewasa dan pornografi .

Sebagai contoh gambar cewek seksi dengan hanya memakai kutang dan celana dalam dengan gaya nakal ditambah tulisan yang mengundang seseorang berpikir kotor . Oke , jikalau pengguna medsos semua adalah orang dewasa yang dapat memahami dan berpikir bahwa ini hanyalah sebuah guyonan , kenyataanya tak terbatas orang dewasa saja bahkan tidak ada batas usia dalam pembuatan akun instagram yang dapat mengaskses segala macam tampilan mulai dari gambar , foto , meme nakal , video pendek semua dapat diakses oleh bocah ingusan yang baru mengenal dunia maya . 

Dan parahnya , perkara ini sudah dianggap sebagai hal yang biasa , lumrah atau tidak ada efeknya karena ini hanya sebatas humor . Ya sekali humor , adalah suatu kebutuhan bagi manusia . Tapi apakah humor harus dicampur dengan hal-hal yang berbau porno ? Apakah pornografi sudah menjadi pola pikir baru dikalangan masyarakat modern atau anak muda kekinian untuk mendapatkan sebuah hiburan ?. Apakah anak-anak generasi bangsa harus menikmati masa kecil mereka dengan hal-hal yang akan berakibat terjadinya pornoaksi dikalangan muda ? Apakah sudah tidak ada hiburan lain selain meme-meme yang akan membuat adik kecil tegang ? Dimana para pendemo yang menuntut ketika agama mereka dinistakan , sehingga diam dan tak pernah berpikir ketika moral anak-anak mereka dirusak oleh bebasnya akses medsos ini ? Kenapa harus sebegitu licik ketika seharusnya lelucon untuk menghibur , menjadi sebuah doktrin kedewasaan dini bagi anak-anak ? 

Sayup-sayup saya teringat lagu seniman legendaris Indonesia dengan petikan akustik meneduhkan penuh semangat dan sindiran keras kepada pemerintah . Entah karena muak atau murni sindiran dan kritikan membangun untuk pemerintah dan para wakil rakyat . Lagu itu berjudul Manusia Setengah Dewa dengan reff berapi-api : 

Masalah moral masalah akhlak
Biar kami cari sendiri
Urus saja moral mu urus saja akhlakmu
Peraturan yang sehat yang kami mau

Sekali lagi moral , lewat lagu ini mengingatkan kita kembali bahwa kitalah yang akan membangun moral kita . Entah itu baik ataupun rusak akan menjadi buah yang akan kita petik dihari esok . Bagi yang percaya pada hari akhir dan hari pembalasan mereka yakin bahwa moral pasti akan dipertanggung-jawabkan dihadapan Tuhan . Lewat moral kita akan tahu mana perkara yang baik dan buruk . Kita akan dihormati ketika kita menghormati orang lain . Begitu pun ketika moral kita rusak , bagaimana kita akan dihormati oran lain ? 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun