"Anak-anak, sekarang kalian bergantian ke depan ya dan perkenalkan diri kalian seperti nama, asal sekolah, alamat, hobi dan cita-cita kalian ya !" seru wali kelas pertamaku ketika memulai pelajaran di sekolah menengah pertama dulu.Â
Semua siswa secara bergantian memperkenalkan diri dan ada satu yang unik yaitu ketika salah satu temanku memperkenalkan dirinya dan mengatakan bahwa cita-citanya jadi presiden, yang lagi viral diperebutkan itu looh. Padahal dia termasuk salah satu siswa yang diangap berandalan sekolah di SD-nya dulu.
Semua orang pasti mempunyai impian dan cita-citanya. Akan tetapi, bagaimana cara untuk dapat mewujudkannya ?. Cita-cita merupakan hal yang sangat besar dan membutuhkan banyak waktu dan pengorbanan yang besar pula untuk meraihnya.Â
Dengan usaha dan ketekunan yang besar maka akan mendorong peluang tercapainya cita-cita itu. Oleh karena itu, kita harus dapat memanajemen diri dan waktu kita, karena dengan manajemen kehidupan yang baik maka segala yang kita lakukan akan terencana, sesuai estimasi dan perhitungan sehingga akan meminimalisir kesalahan. Tapi, kok bisa ada yang selalu gagal dalam melaksanakan rencana?
Bagi seseorang yang mengerti dan selalu bersikap bijak serta dewasa, tentunya akan mudah untuk bangkit ketika suatu kegagalan menimpanya. Karena dia tahu bahwa suatu keberhasilan itu bukanlah sesuatu yang bisa diperoleh dengan cara yang instan.Â
Keberhasilan itu butuh kerja keras serta perjalanan yang amat panjang. Akan tetapi, ada satu hal yang sering terlewatkan yaitu Sang Kuasa. Lalu, kenapa sih Tuhan memberikan kita kegagalan, apakah Dia sedang mempermainkan kita?
Sebenarnya keberhasilan itu tidak harus dari apa yang kita impikan, bisa saja dari sesuatu yang tidak pernah kita duga, atau bahkan dari sesuatu yang sangat kita benci dan tidak pernah kita inginkan.Â
Laah, kok bisa gitu ? bukannya malah makin buruk ya kalo kita mendapatkan apa yang kita benci ?. Tidak ada yang pernah tahu apa rencana Tuhan kedepannya untuk kita. Â Karena Tuhan tidak selalu mewujudkan apa yang kita impikan, tapi Tuhan memberikan apa yang kita butuhkan.Â
Sebab belum tentu apa yang kita anggap baik itu baik menurut Tuhan dan apa yang kita anggap buruk itu buruk menurut tuhan, bukankah Tuhan adalah Manajer kehidupan yang paling handal ? Lantas kenapa kita selalu ragu dan melupakannya ?
Benar, Tuhan selalu tahu apa yang dibutuhkan oleh umatnya. Meskipun terkadang hal itu sering disalah artikan oleh kita sebagai suatu kesuksesan yang tidak akan pernah Tuhan wujudkan. Bagi orang yang mudah putus asa, bisa saja berpikir demikian. Karena dia hanya berpikiran sempit tanpa mau memikirkan hal lainnya. Yang dia tahu, apa yang sudah dia minta kepada Tuhan dan apa yang dia impikan harus terwujud. Hal inilah yang terkadang membuat orang tidak mau bangkit lagi ketika Tuhan tidak memberikan apa yang dia harapkan.