Mohon tunggu...
M fajar Priyatna
M fajar Priyatna Mohon Tunggu... Jurnalis - penulis artikel,penulis cerpen

Jadilah orang yang berguna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terjebak Dalam Dunia Permainan

12 Mei 2023   12:38 Diperbarui: 12 Mei 2023   12:40 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Malam itu, sekelompok teman dan aku memutuskan untuk mengunjungi sebuah wahana hiburan yang baru dibuka di kota kami. Namanya "Permainan Misteri". Kami diberi tugas untuk memecahkan teka-teki dan mengungkap misteri yang tersembunyi di dalamnya. Namun, yang kami tidak tahu adalah bahwa permainan ini akan mengubah hidup kami selamanya.

Ketika kami masuk ke dalam wahana itu, kami disambut oleh tuan rumah misterius yang mengenakan topeng. Dia menjelaskan aturan permainan dan memberi tahu kami bahwa kami harus menyelesaikan serangkaian tantangan untuk keluar. Kami bersemangat dan tidak sabar untuk memulai.

Namun, seiring berjalannya waktu, permainan ini tidak terlihat seperti yang kami bayangkan. Tantangan-tantangan yang kami hadapi semakin sulit dan membingungkan. Kami mulai merasakan ketegangan dan kecemasan yang tak terduga. Ada sesuatu yang tidak beres dengan permainan ini, tapi kami terlanjur terjebak di dalamnya.

Setiap ruangan yang kami masuki penuh dengan teka-teki dan jebakan yang mengancam keselamatan kami. Kami saling bergantung satu sama lain, mencoba memecahkan teka-teki dan menemukan jalan keluar. Namun, permainan ini tampaknya memiliki kendali atas kami. Kami menjadi korban dari sistem yang telah dirancang dengan cermat untuk menyulitkan dan menguji kekuatan mental dan emosional kami.

Lama kelamaan, tekanan permainan ini mulai merusak hubungan persahabatan kami. Ketidakpercayaan dan kecurigaan tumbuh di antara kami. Setiap langkah yang kami ambil, setiap keputusan yang kami buat, membawa kami lebih dekat ke dalam jaring-jaring permainan ini yang terus mempersempit ruang gerak kami.

Kami merasa seperti boneka di tangan pemain yang jahat. Kami mulai mempertanyakan motif sebenarnya di balik permainan ini. Apakah ini hanya sekadar hiburan, atau ada tujuan yang lebih jahat di baliknya? Apakah kami hanya alat untuk kesenangan orang yang tidak bertanggung jawab?

Namun, di tengah ketakutan dan keputusasaan, kami juga menemukan kekuatan baru. Kami belajar untuk bekerja sama, mempercayai satu sama lain, dan menggunakan kemampuan dan kecerdasan kami dengan cara yang terbaik. Kami berjuang bersama, melawan permainan ini yang tidak mau memberi kami kebebasan.

Pada akhirnya, setelah melewati tantangan yang sangat sulit, kami berhasil keluar dari permainan ini. Kami lelah, tetapi juga merasa kuat dan bersatu. Kami tumbuh menjadi individu yang lebih baik dan memahami arti sejati dari persahabatan dan keberanian.

Kami meninggalkan wahana itu dengan hati yang berdebar-debar, bertekad untuk tidak pernah lagi terjebak dalam permainan yang menghancurkan. Kami bersyukur atas pengalaman ini, karena 

kami belajar banyak tentang diri kami sendiri dan batasan-batasan yang dapat kami taklukkan. Namun, meskipun kami berhasil keluar dari permainan tersebut, ada sesuatu yang masih mengganjal di dalam hati kami.

Ketika kami kembali ke kehidupan sehari-hari, kami menyadari bahwa ada dampak yang tersisa dari permainan tersebut. Kami merasa seperti kita masih terjebak dalam permainan yang tidak nyata. Setiap langkah dan keputusan kami, kadang-kadang terasa seperti masih dipengaruhi oleh teka-teki dan jebakan dari wahana itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun