Mohon tunggu...
m fajar maulana
m fajar maulana Mohon Tunggu... Mahasiswa - PBA_unisma

Menjadikan ilmu sebagai kewajiban yang harus terpenuhi, dan mengembangkan nya dengan soft kill masing-masing

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Senjata Mahasiswa yang Mulai Rapuh

10 April 2023   04:47 Diperbarui: 10 April 2023   06:23 221
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Muhammad Fajar Maulana

Bencana yang paling besar adalah Ketika ilmu sudah tidak menjadi sebuah kebutuhan apalagi keistimewaan. Padahal dalam kitab Ihya' Ulumudddin. (Juz.1.hal. 413) menjelaskan : " seandainya pahala majlis-majlis Ulama ditampakan kepada manusia, maka pasti mereka akan saling berebutan sampai hampir berperang (untuk mendapatkan) nya. Sehingga orang-orang yang memiliki jabatan/kedudukan akan meninggalkan jabatanya, dan setiap (pedagang) di pasar akan meninggalkanya". Dari perkataan Imam Ghazali ini kita coba menganalisis, bahwa terkadang manusia hanya mau mencari jika terdapat disitu esensi yang jelas dan nyata, tetapi mereka lupa dengan esensi yang jauh lebih besar dibalik abstraksi esensi itu.

Al-Imam Ghozali mengatakan demikian, pasti beliau sudah membaca dan menganalisi karakter dan watak dari manusia itu. Atau dapat diistilahkan "manusia-manusia yang belum sadar". Sehingga disimpulkan oleh beliau bahwa sesuatu yang Nampak akan lebih mereka perhatikan dan pertimbangkan dibandingkan dengan hal yang berbau abstrak atau sifatnya subranatural (Ghoib). Pertanyaanya ? bagaimanakah Imam Ghozali dapat menyimpulkan hal analogi yang sangat rasional ?. jawabanya adalah Membaca . di dalam diri Imam Ghozali tidak diragukan sedikitpun terkait pengetahuan dan ilmu. Entah didapatkan melalui Guru-Nya atu beliau mencari sendiri dengan membaca literatur pada masa beliau, kemudian beliau juga mencoba membaca keadaan sosial pada masa beliau, bagaimana keadaan dan situasi nya. 

Dari sini kita dapat mengambil pelajaran bahwa membaca adalah sumber kesadaran. Baik membaca dengan buku untuk menambah wawasan dan Rerensi atau membaca secara sosial bagaimana keadaan di sekitar kita. Peran mahasiswa saat ini sangat amat kehilangan arah dalam berpetualangan untuk membaca segala hal, mereka dikendalikan, dibutakan dengan kemajuan zaman. Dan pada era 0.5 mereka makin kehilangan jati diri mereka sebagai mahasiswa yang seharusnya Teknologi menjadi aset emas untuk menjadi senjata baru guna untuk menemukan trobosan, pemikiran ,gagasan baru karena gampangnya mencari informasi dari mana pun. Tetapi Hal itu malah menjadi boomerang bagi mereka (para Mahasiswa) yang menurukan elektabilitas Almamater Mereka.

Jika Membaca bukan hal yang digandrungi para Mahasiswa maka mereka kehilangan fungsi dan peran sebagai Mahasiswa, yaitu :

  • Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan
  • Mahasiswa Sebagai Iron Stock
  • Mahasiswa Sebagai Guardian Of Value
  • Mahasiswa Sebagai Moral Force
  • Mahasiswa Sebagai Social Control
  • Mahasiswa Sebagai kontrol Politik
  • Mahasiswa Sebagai Penyalur Aspirasi 

 

Tujuh fungsi dan peran Mahasiswa inilah yang menjadi tolak ukur arah gerak seorang Mahasiswa. Dari berbagai kampus dan rumpun ke ilmuan yang meraka tempuh, maka satu sama lain akan saling melengkapi dan bekerja pada sektor yang sesuai dengan keahlian mereka. Akan tetapi jika mereka sudah tutup Mata dan tutup Telinga dengan ke ilmuan dan keadaan maka sudah tidak sepantas nya mereka disebut sebagai Mahasiswa .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun