Mohon tunggu...
M. Fajar Agustus Putera
M. Fajar Agustus Putera Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru dan content writer Pemerhati : Kesehatan, Pendidikan dan Parenting

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kuliner Sebagai Warisan Budaya: Menjaga Cita Rasa Nusantara

31 Januari 2025   08:53 Diperbarui: 31 Januari 2025   08:53 91
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuliner Sebagai Warisan Budaya: Menjaga  Cita Rasa Nusantara

 

Pendahuluan

Kuliner merupakan bagian tak terpisahkan dari identitas budaya suatu bangsa. Di Indonesia, keanekaragaman kuliner mencerminkan warisan sejarah, etnis, dan geografis yang kaya. Dari Sabang hingga Merauke, setiap daerah memiliki makanan khas yang tidak hanya memanjakan lidah tetapi juga menyimpan nilai-nilai tradisi dan kearifan lokal. Di era globalisasi, tantangan utama yang dihadapi adalah bagaimana menjaga keaslian cita rasa Nusantara agar tidak tergerus oleh modernisasi dan pengaruh budaya asing.

Keanekaragaman Kuliner Nusantara

Keanekaragaman kuliner Indonesia terbentuk dari berbagai faktor, termasuk letak geografis dan keberagaman suku bangsa. Rempah-rempah yang melimpah menjadikan masakan Nusantara memiliki cita rasa yang khas dan unik. Beberapa contoh kuliner yang menjadi ikon budaya Indonesia meliputi:

  • Rendang (Sumatra Barat) -- Hidangan daging berbumbu kaya yang dimasak dalam waktu lama hingga meresap sempurna.

  • Gudeg (Yogyakarta) -- Makanan berbahan dasar nangka muda yang dimasak dengan santan dan memiliki cita rasa manis khas.

  • Papeda (Papua) -- Makanan berbentuk bubur sagu yang disajikan dengan kuah ikan kuning.

  • Pempek (Palembang) -- Olahan ikan dan tepung sagu yang disajikan dengan cuka pedas manis.

  • Sate (Madura dan berbagai daerah lain) -- Daging yang ditusuk dan dibakar, sering kali disajikan dengan saus kacang atau kecap.

Berbagai makanan ini tidak hanya memiliki rasa yang lezat tetapi juga sarat dengan sejarah dan filosofi yang mencerminkan kehidupan masyarakat setempat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun