Mohon tunggu...
M. Fajar Agustus Putera
M. Fajar Agustus Putera Mohon Tunggu... Guru - Guru

seorang guru dan content writer

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi: Di antara Langit dan Hati

23 Januari 2025   14:37 Diperbarui: 23 Januari 2025   14:37 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di antara Langit dan Hati (sumber: istock.com)

Di lembah sunyi, aku berjalan,mengikuti jejak yang tak berwujud,langit biru terhampar luas,
seperti kanvas tanpa batas.

Angin berbisik, lembut menyapa,
membawa cerita dari masa yang hilang,
menyentuh dedaunan dengan penuh kasih,
mengingatkan kita akan waktu yang singkat.

Hati ini, lautan tak terduga,
menyimpan gelora dan keheningan abadi,
kadang bergelombang oleh rindu,
kadang tenang oleh damai yang syahdu.

Mentari menari di atas cakrawala,
mewarnai langit dengan jingga dan emas,
seperti jiwa yang penuh harapan,
bercahaya meski dalam kelam.

Aku berdiri di antara langit dan hati,
di mana mimpi dan kenyataan bertemu,
menghitung bintang yang jauh dan terang,
menyadari indahnya hidup, meski fana.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun