Â
Dalam beberapa tahun terakhir, startup fintech (financial technology) telah menjadi kekuatan disruptif di sektor keuangan. Inovasi ini tidak hanya mengubah cara orang mengakses layanan keuangan tetapi juga secara signifikan memengaruhi pola pikir generasi muda dalam berinvestasi. Dengan perkembangan teknologi yang pesat, generasi milenial dan Gen Z kini memiliki akses yang lebih luas, lebih mudah, dan lebih terjangkau untuk mulai berinvestasi.
Akses yang Mudah dan Cepat
Salah satu dampak terbesar startup fintech adalah kemudahan akses yang mereka tawarkan. Platform investasi online memungkinkan pengguna untuk membuka akun investasi dalam hitungan menit, tanpa perlu melalui proses birokrasi yang rumit. Dengan hanya bermodal ponsel pintar dan koneksi internet, generasi muda dapat membeli saham, reksa dana, atau bahkan aset kripto kapan saja dan di mana saja.
Aplikasi seperti Ajaib, Bibit, dan Pluang, misalnya, menawarkan antarmuka yang ramah pengguna dan fitur edukasi yang membantu pemula memahami dasar-dasar investasi. Hal ini membuat investasi, yang sebelumnya dianggap eksklusif, menjadi lebih inklusif bagi semua kalangan.
Edukasi dan Literasi Keuangan
Startup fintech juga memainkan peran penting dalam meningkatkan literasi keuangan generasi muda. Banyak platform investasi menyediakan konten edukasi berupa artikel, video, hingga webinar yang dirancang untuk membimbing pengguna dari tingkat pemula hingga mahir.
Selain itu, adanya fitur simulasi atau investasi dengan modal kecil memungkinkan pengguna belajar tanpa risiko besar. Dengan cara ini, generasi muda dapat memahami konsep seperti diversifikasi, risiko, dan pengembalian investasi secara praktis.
Biaya Investasi yang Terjangkau
Tradisionalnya, berinvestasi di pasar saham atau instrumen keuangan lainnya membutuhkan modal yang cukup besar. Namun, startup fintech telah menghilangkan hambatan tersebut dengan menghadirkan fitur investasi mikro. Pengguna kini dapat mulai berinvestasi hanya dengan Rp10.000, sehingga tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda.
Selain itu, biaya transaksi yang rendah atau bahkan nol pada beberapa platform membuat investasi menjadi lebih hemat biaya dibandingkan layanan keuangan konvensional.