Kota Tanjungpinang ibu kota Provinsi Kepulauan Riau terletak di daerah Riau yang berada di selatan Pulau Bintan. Pada masa sekarang wilayah Riau sebagai tempat terletaknya daerah Tanjungpinang seolah-olah telah dilupakan oleh sebagian masyarakat Provinsi Kepulauan Riau.Â
Tahun 1983 dibentuk Kota Administratif Tanjungpinang, selanjutnya pada tahun 2021 Kota Administratif Tanjungpinang dihapuskan dan dibentuk Kota Tanjungpinang sebagai daerah otonom.Â
Wilayah Riau yang berada di selatan Pulau Bintan seluruhnya berada dalam daerah Kota Tanjungpinang. Batas-batas wilayah administrasi Kota Tanjungpinang yakni sebelah utara, selatan dan timur berbatas dengan Kabupaten Bintan, di wilayah barat berbatas dengan Kota Batam (BPS Kota Tanjungpinang, 2021:6).
Kota Tanjungpinang sebagai bagian dari dunia Melayu dihuni berbagai suku bangsa, dan jika berkunjung ke Tanjungpinang dengan mudah menemukan masyarakat Tionghoa.Â
Orang Melayu Kepulauan Riau sejak zaman dahulu menyebut orang Tionghoa sebagai orang Cina. Panggilan orang Cina terhadap orang Tionghoa hal yang biasa dan tidak untuk tujuan buruk.Â
Di daerah Kepulauan Riau masih dapat ditemukan nama Kampung Cina yang dihuni masyarakat Tionghoa. Penyebutan orang Cina menunjukkan suku bangsa dengan ciri-ciri tertentu yang berasal dari dataran Tiongkok.Â
Di Kepulauan Riau, daerah Kota Tanjungpinang tidak dapat dipisahkan dari masyarakat Tionghoa. Keberadaan masyarakat Tionghoa di Tanjungpinang berhubungan dengan perkembangan masyarakat Riau.
Daerah Riau yang pernah menjadi ibu kota Kerajaan Johor, Pahang, Riau dan Lingga sekaligus bagian bandar perdagangan didunia Melayu menarik orang Cina untuk datang berdagang dan mencari peruntungan. Aktivitas perdagangan di Riau menarik datangnya wangkang-wangkang dari Tiongkok membawa barang dagangan.Â
Pada masa Yang Dipertuan Muda Daing Celak (1728-1745) mengarahkan orang Melayu dan Bugis berkebun gambir di Riau, orang-orang Cina dari Tiongkok berdatangan untuk bekerja diperkebunan. Sebagian orang-orang Cina di Riau berhasil menjadi saudagar dan mengambil peran penting dalam bidang perdagangan.Â
Masyarakat Cina di Riau mempunyai pemukiman sendiri yang disebut Kampung Cina. Letak Kampung Cina sebelah kanan setelah kuala mudik Sungai Riau. Di zaman Yang Dipertuan Muda Daing Kamboja, terdapat orang-orang Cina yang datang dari Tiongkok bekerja menjadi tukang membuat obat bedil dan peluru.