Isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu mencuat ke publik. Namun, isu itu kini terbukti benarnya, lantaran pada 22 Desember 2020 pukul 19:16, Presiden Jokowi mencuit di akun twitter pribadinya bahwa beliau telah mengumumkan enam nama calon menteri baru anggota Kabinet Indonesia Maju. Rencananya, hari ini, 23 Desember 2020 keenam menteri tersebut akan dilantik. Dalam cuitannya, Presiden Jokowi mengatakan
"Sore yang cerah tadi, ketika saya mengumumkan enam nama calon menteri baru anggota Kabinet Indonesia Maju. Mereka yang akan saya lantik besok yakni Tri Rismaharini, Sandiaga Salahuddin Uno, Budi Gunadi Sadikin, Yaqut Cholil Qoumas, Sakti Wahyu Trenggono, dan Muhammad Lutfi".
Ada yang menarik dan menjadi perbincangan sebagian kalangan dalam reshuffle yang dilakukan Presiden Jokowi, yaitu posisi menteri kesehatan yang kini tidak memiliki latar belakang medis sama sekali. Sebagai menteri kesehatan (menkes) yang baru, Presiden Jokowi mempercayakan kepada Budi Gunadi Sadikin, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Sebelum menjadi seorang birokrat, Budi Gunadi Sadikin adalah seorang bankir profesional, beliau juga sempat menjabat sebagai Direktur Utama PT Inalum (sektor pertambangan) pada 2017.
Mendengar hal itu, akhirnya Indonesia pulih dari sesat pikir. Kini, posisi menkes tidak semestinya harus berlatar belakang medis. Hal ini tentu akan memberikan kesegaran baru di kementerian kesehatan, setidaknya menkes harus tetap memiliki pandangan ke depan untuk membuat rakyat tetap sehat.
Lalu, adakah negara yang menunjuk menteri kesehatannya dengan latar belakang bukan dari kalangan medis?
Amerika Serikat
Pada 2018, Presiden Donald Trump melantik Alex Azar sebagai Menteri Kesehatan dan Pelayanan Kemanusiaan AS. Azar lulus dengan gelar sarjana di bidang ekonomi dan pemerintahan, selain itu ia juga berhasil meraih gelar sarjana di bidang hukum.
Arab Saudi
Posisi menteri kesehatan Arab Saudi dipimpin oleh Tawfig Al-Arabiah dengan latar belakang bisnis. Ia juga sempat menjadi menteri perdagangan Arab Saudi.