Mohon tunggu...
Muhammad Fachri
Muhammad Fachri Mohon Tunggu... Freelancer - #OpenToWork

Mengisi waktu untuk menulis.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Delman, Transportasi dari Masa Hindia-Belanda sampai Sekarang

27 Januari 2018   10:26 Diperbarui: 27 Januari 2018   15:51 2776
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pada akhirnya, delman digunakan untuk lingkungan yang berjarak tempuh pendek atau di pedesaan yang bersifatnya regional. Hal ini dikarenakan adanya aturan yang ketat tentang pengoperasian delman terutama di kota yang sudah selangkah lebih maju dikarenakan adanya angkutan umum bermotor.

Keberadaan delman, khususnya di kota-kota besar semakin hari semakin tegeser oleh kebeadaan angkutan bermotor. Meskipun delman telah tergeser oleh keberadaan angkutan bermotor, namun di Daerah Istimewa Yogyakarta delman masih banyak ditemukan dan tetap menjadi favorit turis-turis yang menginginkan perjalanan menggunakan kereta kuda. 

Eksistensi delman seakan-akan menjadi ciri khas budaya Indonesia, terlebih kusir sering menggunakan baju khas serta delman yang dihias menjadikan suatu hal yang 'nyentrik' dan mengundang wisatawan untuk mencoba sensasi menaiki delman.

Sumber

  • Ekajati, Edi Suhardi. 1985. Sejarah Kota Bandung 1945-1979. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
  • "Asal-usul Kereta Kuda di Indonesia" melalui annunaki.me, diakses 17/10/17
  • "Sejarah Moda Transportasi Jakarta :Delman" melalui chirpstory.com, diakses 17/10/17
  • "Delman" melalui nias-utara.mm-stieigi.web.id, diakses 17/10/17
  • "Manfaat Delman"
  • "Mengenal Sejarah Delman atau Andong" melalui merahputih.com, diakses 17/10/17
  • "Delman" melalui jakarta.go.id/web/encyclopedia, diakses 17/10/17

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun