Sebelum lupa, sebelum menjadi abu, sebelum ada pikiran-pikiran lain yang akan masuk biarkan tinta ini menjadi pengingat segala kenangan, tinta yang akan mengabadikan sebuah cerita terindah selama bekerja diantara orang-orang hebat di Emergency Room (IGD) RSPC.
Teruntuk Kapal Kecilku.
Seorang penumpang baru ingin ikut berlayar menaiki sebuah kapal kecil yang berisikan 30 awak. Suatu pelayaran yang akan membutuhkan waktu panjang, tentu “sang penumpang baru” melihat apakah cocok kapal ini digunakan untuk berlayar. Meskipun sebelumnya sang penumpang telah menaiki beberapa kapal, tapi suasana ketika masuk kapal kecil ini begitu berbeda. Para awak kapal sangat hangat dalam menyambut dan tangan terbuka untuk siap mengayomi setiap saat. Para awak ini membuat merasa nyaman selama berada dalam kapal dan membantu untuk beradaptasi.
Dikarenakan pelayaran yang tidak kunjung berhenti “sang penumpang baru” diharuskan untuk bekerja membantu awak kapal baik ketika siang, sore dan malam. Sang penumpang baru pun bertanya dengan heran “Memang kemana kapal kecil ini akan berlayar?” semua awak tidak ada yang menggubris, mereka tetap terus bekerja. Kapal ini terus berjalan tidak peduli adanya badai, ombak besar, batu karam dan apapun bentuk halangan.
Dengan watak, latar belakang profesi dan keluarga yang berbeda diantara awak kapal saling bahu membahu agar terus melanjutkan pelayaran. “Penumpang baru” dan awak kapal saling berbagi canda, tawa, cerita galau, kesedihan, kesenangan, kebahaagiaan, marah yang merupakan bumbu pemanis selama berlayar. Namanya kapal kecil, tentu hal seperti ini sangat sulit untuk dirahasiakan antar awak. Saling bertemu, saling bekerja sama bukankah suatu hal yang wajar akan ada aliran cerita dari pengalaman hidup masing-masing? Cerita yang kemungkinan akan tersebar keseluruh awak kapal, tanpa terkecuali dengan waktu yang sesingkat-singkatnya.
Merasa kecewa dengan cerita/gosip tersebut tersebar? “tidak” penumpang baru bergumam dalam hati. Penumpang baru-pun akan menambah cerita baru tersebut dengan hal-hal yang baru agar terkesan lucu dan mencairkan suasana, sehingga tertawa “ngakak” bukan hal yang baru. Sekali-sekali berjoged, bernyanyi dan mengganggu awak lain agar bosan tidak menyelimuti.
Hari demi hari, tantangan demi tantangan, perjuangan silih berganti akhirnya terlewati. Sang penumpang mengingat berbagai macam karakter dari setiap awak:
- dr. indrawan: seorang guru dan sosok dokter dingin yang mengayomi
- dr. Octisia: fans nya pasien dan seluruh personil emergency room, saya termasuk ultras (fans garis keras) nya beliau, kuat, tangguh
- dr. Boen Candra:dokter dengan jam terbang tinggi, multitalent, ahli dalam kasus tindakan, ahli dlm komplain pasien, ahli lab batu dg berbagai macam eksperimen, the most wanted man in emergency room
- dr. Apryani: Ibu dengan 2 anak yang ahli dalam berbisnis, pejuang keras, sering memberikan cerita motivasi
- dr. Gita: kece, memiliki karakter yang kuat, mungkin hampir semua personil di emergency room pernah di omelin untuk kebaikan
- dr. Hanggoro: Dokter yang menjadi penanggung jawab ruangan emergency room, handal dalam berkomunikasi, tau segala macam masalah
- dr. Shally: Ibu penyabar dengan anaknya Shaza yang sangat di kangenin sama orang-orang emergency room
- dr. Retno: Dokter yang tetep tampak ABG meskipun sudah beranak 2, ulet, tegas
- dr. Sofia: Dokter dengan sosok tenang dan adem ayem
- dr. Nadira: jutek berhati lembut, dr. syarif look like banget.
- dr. Firhat: manusia terpolos yg pernah dikenal, prof. idrus look like
- dr. Ferli: Dokter yang baru memiliki baby ini sangat ditunggu ketangguhannya menghadapi banyak pasien untuk jaga lagi
- dr. Zulfa: Dokter dengan wawasan entertain yang luas, enak untuk bergosip
- dr. Nafisah: Wanita tangguh, pintar dengan update segala kegiatan kampus
- dr. Rahma: Dokter dengan penampilan tenang , bersahaja, tampak sabar
- Zr. Diyah: Senior satu ini sangat tinggi dedikasinya dalam bekerja tidak diragukan lagi, sabar, jago masak
- Br. Jirin: Mas yang tampak kalem, tidak pernah neko-neko
- Br. Wadi: memiliki jam terbang tinggi baik di luar negri dan dalam negri, keahlian dalam tindakan tidak perlu diragukan, cepat tanggap
- Br. Erwin: Idola para perawat junior, gesit, cepat tanggap, skill gocekan seperti CR7, cerita Anda akan saya inget
- Br. Dede: orang pinter yang berpura-pura tdk pintar (jago dalam buat jadwal) inovasi dan krativitas tingkat tinggi sampai bisa mengeksekusi dengan keputusan sendiri, skill badminton diatas rata2 orang normal
- Zr. Linda: Perawat yang gaul, energik dan memiliki suara bagus dalam bernyanyi, cekatan dalam bekerja, ahli komunikasi
- Zr. Suratmini: Karena lagi cuti melahirkan, IGD tampak sepi tanpa mendengar ceritanya yang menarik dan begitu panjang jika tidak di stop, cekatan dan teliti dalam bekerja
- Br. Dani: tinggi, gagah dan perkasa, tapi selalu gagal untuk move-on (inget foto dompet), sabar dan teliti
- Zr. Nirwana: Manusia dengan tingkat ketelitian diatas rata-rata orang normal, cekatan dan rajin, calon kuat menjadi manager keperawatan atau ketua Patient safety
- Zr. Septi: Rajin, kuat, handal dan selalu bersemangat tanpa kenal ngantuk, inget foto di Hp
- Zr. Uci: Supel, lincah dan selamat untuk hidup barunya.
- Br. Sofyan: juara “pleci” nasional, inget “Om” inget sofyan, rajin dan selalu belajar, berjuang untuk Ibu dan Adeknya
- Br. Davan: Cool, tenang dan percaya diri ketika berhadapan dengan pasien
- Mba Erlisa: sosok tenang, pendiam, rajin dan cepat dalam bekerja
- Nurin: adeknya semua personil emergency room, karena sering dipanggil “Dek”, termuda dan senang berdandan
Inilah warna karakter masing-masing seluruh awak yang hebat ini, tidak ada yang buruk, tidak ada yang salah, beragam karakter ini yang akan membuat kapal kecil tetap berlayar. Berlayar menuju pelabuhan (tujuan) masing-masing. Berlayar meraih kesuksesan baik dunia maupun akhirat. Bukankah menjadi sukses memiliki banyak jalan? dan banyak makna? para awak dengan karakter yang kuat di diri masing-masing dapat di tonjolkan tanpa harus sepenuhnya mengikuti jejak orang lain. Teruslah berlayar dan membangun dengan kapal ini pun merupakan sukses yang luar biasa, bertahan dari segala ombak, badai (masalah internal/eksternal) sambil tetap berlabuh.
Ombak, badai, petir ini jualah yang akan mengantar para awak kapal mencapai puncak kemuliaan di sisi-Nya, dengan bekerja ikhlas dan niat yang baik. “Ya, saya yakin kapal ini akan terus berlayar melewati luasnya laut” pikir saya dan akhirnya memahami.
Suatu kehormatan untuk dapat mengenal Anda semua. Respect yourself and others will respect you. Sukses.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H