Mohon tunggu...
Fathur Rozi
Fathur Rozi Mohon Tunggu... -

Selepas kerja fulltime di dunia pariwisata, kini saya mengembangkan media online WWW.SILATURAHIM.CO.ID untuk berbagi inspirasi dan solusi guna meraih sukses di dunia dan akhirat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Bahaya Makan & Minum Sambil Berdiri

19 April 2016   20:02 Diperbarui: 19 April 2016   20:07 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="justinfo-share.blogspot.co.id"][/caption]Bagi yang punya kebiasaan makan dan minum sambil mesti berhati-hati. Kebiasaan ini mempengaruhi kesehatan organ dalam kita, terutama pencernaan dan ginjal. Belasan abad yang lau, Nabi Muhammad Saw telah memberikan contoh yang baik tentang makan dan minum. Anjuran beliau adalah makan dan minum sambil duduk, ketika makan tidak berbicara, makan dengan tangan kanan, tidak sambil berjalan, makan secukupnya, tidak mencela makanan, tidak tergesa-gesa, tidak tercecer, mulai mengambil makanan dari pinggir, serta mengambil makanan atau hidangan yang paling dekat.

Sabda beliau, “Sesungguhnya beliau melarang seseorang minum sambil berdiri. Qatadah berkata, ‘Bagaimana dengan makan?’ beliau menjawab, ’Itu lebih buruk lagi.‘” HR. Muslim dan Turmidzi. “Jangan kalian minum sambil berdiri! Apabila kalian lupa, maka hendaknya ia muntahkan!” HR. Muslim.

Ibnul Qoyyim, ulama dan pakar kesehatan Islam, mengatakan bahwa beberapa akibat buruk kalau minum sambil berdiri adalah tidak bisa memberikan kesegaran pada tubuh secara optimal. Kemudian air yang masuk kedalam tubuh pun akan cepat turun ke organ tubuh bagian bawah. Ini karena air yang diminum tidak tertampung di lambung yang nantinya akan dipompa oleh jantung untuk disalurkan keseluruh organ tubuh. Karenanya air tidak menyebar ke organ tubuh lainnya. Padahal delapan puluh persen lebih dari tubuh manusia terdiri dari zat cair.

Apa manfaatnya kalau kita minum dalam posisi duduk? Dalam posisi duduk, air yang masuk ke dalam tubuh akan disaring oleh sfringer, yaitu suatu struktur maskuler yang bisa membuka dan menutup (sehingga air kemih bisa lewat). Air yang kita minum akan disalurkan ke pos-pos penyaringan yang berada di ginjal. Kalau kita minum sambil berdiri, air yang kita minum akan masuk ke tubuh tanpa disaring lagi. Langsung menuju kandung kemih. Ketika langsung menuju kandung kemih, maka terjadi pengendapan disaluran ureter karena banyak limbah yang tersisa di sana. Bila berlansung dalam waktu lama, ini bisa menyebabkan penyakit kristal ginjal, salah satu penyakit ginjal yang berbahaya.

Menurut Dr. Abdurrazzaq Al-Kailani, minum dan makan sambil duduk, lebih sehat, lebih selamat, dan lebih sopan, karena apa yang diminum atau dimakan oleh seseorang akan berjalan pada dinding usus dengan perlahan dan lembut. Tapi kalau minum sambil berdiri, akan menyebabkan jatuhnya cairan dengan keras ke dasar usus, menabraknya dengan keras. Kalau ini terjadi berulang-ulang dalam waktu lama maka akan menyebabkan melar dan jatuhnya usus dan bisa terjadi disfungsi pencernaan.

Penjelasan senada disampaikan oleh Dr. Ibrahim Al-Rawi. Pada saat kita berdiri, otot dan saraf dalam keadaan tegang, organ keseimbangan dalam pusat saraf sedang bekerja keras agar kita bisa berdiri dengan sempurna. Kerja ini melibatkan semua susunan syaraf dan otot secara bersamaan sehingga kita tidak bisa tenang saat makan dan minum. Ketenangan terjadi saat duduk dimana saraf dalam kondisi rileks sehingga sistem pencernaan siap menerima makanan dan minuman dengan baik dan benar.

Kalau kebiasaan makan dan minum berdiri berlangsung dalam waktu lama, ini akan membahayakan dinding usus dan memungkinkan terjadinya luka pada lambung. Para dokter melihat bahwa luka pada lambung, 95% terjadi di tempat-tempat yang biasa bebenturan dengan makanan atau minuman yang masuk.

Dengan gambaran di atas, ayo kita perbaiki kebiasaan makan dan minum kita agar bisa hidup lebih sehat. Terhindar dari penyebab penyakit ginjal dan pencernaan.

Referensi, (1) Tau Gak Sih Islam itu Sehat?, dr. Faza Khilwan Amna, MMR & dr. Hendri Okariwman, AQWAMEDIKA, Solo, September 2015; (2) Islamic Medicine, The Key to a Better Life, Yusuf Al-Hajj Ahmad, Darussalam, Riyadh, 2010.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun