Mohon tunggu...
meza ismiani
meza ismiani Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Apa itu Kain Tapis?

12 November 2024   12:00 Diperbarui: 12 November 2024   12:01 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

apa itu kain Tapis ,kain Tapis adalah pakaian wanita suku Lampung beradat perpaduan berbentuk kain sarung terbuat dari tenun kapas bermotif tenun garis polos yang membentuk bidang bidang warna dan di beri motif atau hiasan bahan benang emas ,benang perak dan Penang Sugi dengan sistem sulam ,kain Tapis merupakan hasil tenun benang kapas dengan alat tenun gedongan yang di sebut pattek ( panthok)warna yang di gunakan pada kain dasar Tapis umumnya merah dan coklat dari getah buah Sepang ,akar mengkudu dan asam jawa warna kuning menggunakan kunyit sedang warna biru dari indigo daun talom atau buah Dedukhuk.

 Bagaimana Sejarah kain Tapis dapat dilacak dari masa pra-Islam di Lampung, ketika kain ini memiliki fungsi sakral dalam berbagai upacara adat, seperti pernikahan, kelahiran, dan upacara adat lainnya. Pada masa itu, kain Tapis dianggap sebagai simbol status sosial dan spiritual, serta dipakai oleh perempuan Lampung sebagai bagian dari busana sehari-hari maupun upacara. Masing-masing motif pada kain Tapis mengandung makna filosofis yang menggambarkan nilai kehidupan, seperti kebijaksanaan, kesetiaan, dan keberanian.

 siapa yang menemukan kain Tapis Tidak ada satu orang tertentu yang dianggap "menemukan" kain Tapis. Kain ini telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Lampung selama berabad-abad dan diwariskan secara turun-temurun oleh nenek moyang mereka. Pengrajin-pengrajin Tapis di Lampung telah menggunakan teknik dan motif khas ini selama generasi, sehingga asal-usul pastinya sulit untuk ditelusuri ke satu individu tertentu.

 Mengapa kain  Tapis selalu di gunakan oleh o orang Lampung Kain Tapis selalu digunakan oleh orang Lampung karena kain ini memiliki makna budaya dan simbolis yang sangat mendalam bagi masyarakat Lampung. Beberapa alasan utama adalah:

Identitas Budaya  Kain Tapis merupakan salah satu simbol kebanggaan dan identitas budaya masyarakat Lampung. Mengenakan kain Tapis menunjukkan jati diri dan warisan budaya masyarakat Lampung, sehingga menjadi tanda pengenalan diri sebagai bagian dari suku Lampung.

Kehormatan pada Acara Adat Kain Tapis sering dipakai dalam upacara adat, seperti pernikahan, upacara penyambutan tamu, atau acara-acara keagamaan. Dalam acara-acara tersebut, kain Tapis dianggap sakral dan sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur dan tradisi.

kapan kain Tapis di temukan Kain Tapis adalah kain tradisional khas masyarakat Lampung yang sudah ada sejak zaman nenek moyang suku Lampung, diperkirakan mulai berkembang pada abad ke-2 atau ke-3 Masehi. Kain ini biasanya dibuat oleh perempuan Lampung dari benang katun atau serat tumbuhan, yang kemudian dihiasi dengan sulaman benang emas. Awalnya, kain ini digunakan dalam berbagai upacara adat dan memiliki makna yang dalam dalam budaya Lampung, misalnya sebagai simbol status sosial atau perlambang kehidupan.

Di mana kain Tapis di temukan 

Kain Tapis merupakan kain tradisional yang berasal dari Lampung, Indonesia. Kain ini dibuat oleh masyarakat adat Lampung dan telah menjadi bagian penting dari warisan budaya mereka. Kain Tapis dibuat dengan teknik tenun tangan dan dihiasi dengan sulaman benang emas atau perak, sehingga menghasilkan motif yang khas dan sarat makna.

Biasanya, Kain Tapis digunakan dalam upacara adat atau acara khusus, seperti pernikahan, dan menggambarkan status sosial atau simbol spiritual tertentu bagi masyarakat Lampung.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun