Tiga praktisi dari industri jurnalistik membagikan pengalamannya kepada mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Universitas Bengkulu, dalam "Webinar Jurnalistik dan Sastra Media Cetak", Sabtu (16/10/2021).
Dalam webinar yang digelar melalui aplikasi Zoom Meeting itu, 3 narasumber yang berbagi pengalaman adalah CEO dan GM Babel Post, Syahril Syahidir, Human Resorcer Palembang Post, Noparina Bahraq, serta Redaktur Babelpost, Budi Rahmat.
Syahril Syahidir, CEO babelpost yang juga merupakan alumni S1 Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu, menjelaskan pengalamannya mulai dari menjadi wartawan hingga bisa menjadi CEO dan GM Babelpost.
Beliau juga menyampaikan bahwa dalam membuat berita haruslah semenarik mungkin agar menarik perhatian pembaca.
"Dalam membuat berita, jika kita hanya berpatokan pada 5W+1H di zaman sekarang ini, saya rasa tidak akan ada yang ingin membacanya. Cara kita mengolah berita agar menarik dan disukai pembaca adalah hal yang penting, diksi dan pemilihan kata yang tepat adalah segalanya dalam pembuatan berita di zaman sekarang ini." Jelas Syahril.
Kemudian, Noparina Bahraq juga membagikan pengalamannya selama 12 tahun menjadi wartawan.
"Dalam dunia pekerjaan, jenjang karir kita akan selalu diperhatikan. Tidak mungkin selamanya kita akan menjadi wartawan, karena sepeti yang kita ketahui, jadi wartawan itu harus lincah dan gesit, mencari berita adalah sebuah keharusan bagi wartawan. seperti saya yang telah 12 tahun menjadi wartawan dan sekarang bisa menjadi Manager HRD." Kata Noparina.
Terakhir, Budi Rohmat, Alumni Program studi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu tahun 2001 ini menceritakan juga pengalamannya mulai dari pertama menulis hingga menjadi redaktur Babelpost.
"Saya angkatan 95 dan lulus pada desember 2001, kemudian januari 2002 saya mendaftar menjadi wartawan di semarak, diterima dan langsung bekerja."
"Saya mulai menulis di tahun 1998, tulisan pertama saya di muat di semarak tentang bulan bahasa. Pertama kali menulis hanya untuk mendapat nilai A mata kuliah menulis.Kemudian tulisan kedua saya bukan lagi untuk mendapat nilai A, melainkan untuk mendapat materi (uang), dan saat itu saya mendapat 15 ribu rupiah per opini" cerita Budi Rohmat.
Beliau juga memberikan kata-kata menarik mengenai menulis.
"Menulis itu bukan mukjizat, bukan pula warisan, tetapi menulis itu adalah proses" Tegas Budi Rohmat.
Webinar ini dibuka dengan sambutan Drs. Amril Canrhas, M.S. selaku penyelenggara webinar. serta Dr. Didi Yulistio, M.Pd. selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Bengkulu.
Dalam sambutannya, Bapak Amril menyampaikan tujuan dari webinar ini.
"Niatan awal webinar ini adalah untuk memberikan semangat kepada kita dengan hadirnya para professional di lapangan" ucap Pak Amril
"Webinar Jurnalistik dan Sastra Media Cetak" ini dimoderatori oleh Bapak Wisman,M.Pd. selaku dosen PBI Unib.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H