Mohon tunggu...
Meysha Lestari
Meysha Lestari Mohon Tunggu... Freelancer - Taruna

Menulis yang terpikirkan.... di www.meyshalestari.com

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Obama yang Osama

5 Mei 2011   01:13 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:04 215
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Death becomes Him. Kematian mempunyai kuasa untuk merubah segala sesuatu. Oups salah… bukan kematian yang berkuasa. Tapi Kematian di beri kuasa. Kuasa yang membuat orang takut

Kematian Osama bin Laden adalah sebuah rekayasa Amerika untuk merontokan semangat juang para sukarelawan jihad, etelah sekian lama usaha perburuan Osama dengan hadiah US 10rb dollar tidak membuahkan hasil. Menurut para petinggi AS, tidak mungkin ada orang yang bisa bersembunyi begitu lama tanpa bisa terdekteksi oleh mereka. Apalagi Osama di ketahui menderita penyakit gagal ginjal yang di ramalkan tidak mungkin dapat hidup lebih dari 10 tahun tanpa melakukan dialisis rutin. Dan kini sudah lebih dari 10 tahun sejak Osama di deteksi terkena penyakit tersebut. Maka mereka memutuskan untuk men’shut down’ Osama demi menjaga reputasi mereka sebagai negara Adi Kuasa. Yeahh.. apa kata dunia, kalu negara adi kuasa no 1 di dunia tidak dapat menangkap dan membunuh seorang Osama??

Padahal sebenarnya Osama masih hidup. Sehat dan bugar tanpa kurang suatu apa. Tapi namanya bukan lagi Osama. Tapi Obama. Dia tidak bersembunyi di pegunungan Afganistan tapi di gedung putih. Obama adalah Osama. Dua pribadi berbeda dalam satu tubuh yang sama. Dan ini hanya di ketahui oleh seorang bomoh sakti mandraguna yang tinggal di salah ujung pulau jawa.

Beberapa tahun yang lalu, saat berkunjung ke Afrika, Obama mengalami kecelakaan dan meninggal. Sementara itu di suatu sisi belahan dunia di mana sejauh mata memandang hanya hamparan pasir yang luas tak berbatas seorang Osama kalah dalam perjuangan melawan penyakitnya. Dalam sekaratnya, Osama memohon dan berdoa agar di beri kesempatan untuk memperbaiki segala kesalahan yang telah dilakukannya yang salah satunya adalah mendirikan Al Qaeda. Tuhan yang maha pengasih dan penyayang mengabulkan permohonannya. Namun karena raganya sudah tidak mungkin mampu menampung nyawanya, maka akhirnya Osama dengan terpaksa harus rela di pinjami tubuh Obama. yang penting kan bisa hidup.

Obama pun hidup lagi. Namun Obama yang Osama. Tidak percaya? lihat saja sepak terjangnya. Dan mungkin saja beberapa tahun ke depan.. Obama akan mulai memelihara jenggot.. :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun