Antara realita dan mimpi yang hadir adalah fiksi. Fiksi menjadi sarana mengungkap perasaan secara samar, menyembunyikan logika dibalik dinamika ke-fatamorgana-an. Mengizinkan kita berkata 'salah' ketika semua orang mengangguk membenarkan tanpa harus mengobarkan bara api permusuhan. Dalam fiksi, Kita bisa menjadi siapa yang kita mau. Kita bisa berwujud apa saja dan bersikap bagaimanapun juga. Tiada sekatan. Hanya khayalan yang menjembatani dunia mimpi dan kenyataan. ingin menjadi apa, siapa dan bagaimana tergantung daya imaginasi kita. Hebat bukan? Fiksi yang penuh dimensi hanya bisa kita jumpai @kampung fiksi, kiblat baru fiksi Indonesia. Dimana tragedi dan komedi dapat berkolaborasi secara merata dan ter-organisir sempurna. Sungguh perpaduan yang hebat, sehebat pengarang-pengarangnya yang mampu mengaduk perarasaan pembaca. Ada Winda Krisnadefa, Ria tumimomor, Endah Raharjo dan masih banyak lagi. Semuanya berkumpul di kampung fiksi. @kampung fiksi di kampung fiksi.blogspot.com, kata diolah menjadi serangkai kalimat penuh makna. Rasa di aduk bagaikan mengolah sawah. Penuh penghayatan. Tak kisah apakah itu serigai marah dengan siraman sejuk airmata, atau semburat benci dengan hisana embun cinta kasih. Semua tinggak pilih dan hanya ada @kampung fiksi di kampungfiksi.blogspot.com BL: www.artikelbebas.co.cc
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H