Pandemi COVID-19 yang melanda Indonesia dalam kurun waktu dua tahun terakhir menyebabkan Kota Jember tidak lagi mengadakan perayaan besar seperti pesta rakyat, JFC, dan karnaval budaya. Namun tahun ini, Pemerintah Kabupaten Jember mulai menggelar kembali acara-acara besar tersebut. Kegiatan Jember Fashion Carnival yang selama dua tahun ini dilakukan secara indoor, akhirnya kembali dilakukan secara outdoor. Acara-acara tersebut tentunya kembali memberikan euforia bagi masyarakat yang kurang akan hiburan. Semua warga Jember ataupun dari kota lain berbondong-bondong keluar dari rumah mereka untuk memeriahkan kembali acara-acara besar yang sempat terhenti dua tahun lamanya.
Pemerintah Kabupaten Jember mengadakan festival Agustus di bulan kemerdekaan tahun ini. Festival tersebut digelar dalam rangka memperingati hari ulang tahun Republik Indonesia yang ke 77. Beragam kegiatan seperti Jember Fashion Carnaval, Jember Scooter Festival, karnaval kecamatan, karnaval mobil hias, karnaval umum, karnaval pawai becak, dan gerak jalan keliling kota dilakukan untuk kembali memeriahkan bulan kemerdekaan di tahun ini. Bukan hanya sekedar memeriahkan saja, Pemerintah Kabupaten Jember, Jawa Timur juga memiliki tekad untuk memulihkan kembali perekonomian Kabupaten Jember yang telah dihantam oleh pandemi dua tahun terakhir ini. Tujuan untuk kembali memulihkan kondisi perekonomian Kabupaten Jember dilakukan dengan memanfaatkan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia ke-77. Bahkan sebelum bulan Agustus, Bupati Jember, Hendy Siswanto meresmikan suatu event yang bernama Pekan Raya Jember.Â
Event tersebut adalah sebuah pameran kreatif berciri khas kearifan lokal dengan beragam pertunjukkan yang berlangsung selama satu minggu. "Tentunya saya bahagia dengan diselenggarakannya Pekan raya Jember ini yang diinisiasi oleh Jember Youth Creative Network, ekonomi kreatif perlu satu sentuhan dengan semangat gotong royong saling mendukung program ini," ujar Bupati Hendy dalam pidatonya. Dengan berlangsungnya acara Pekan Raya Jember ini diharapkan dapat menjadi penggerak roda perekonomian masyarakat.
Festival Agustus yang digelar oleh pemerintah Kabupaten Jember pada tahun 2022 ini diawali dengan event lokal bertaraf internasional, yaitu Jember Fashion Carnaval. Saat acara konferensi pers di Pendapa Wahyawibawagraha pada hari Sabtu, tanggal 6 Agustus 2022 Bupati Jember, Hendy Siswanto mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Jember sangat mengapresiasi berlangsungnya kegiatan Jember Fashion Carnaval, karena paska pandemi melandai Kota Jember membutuhkan event besar yang sekiranya ekonomi Kota Jember bisa bergerak. Jember Fashion Carnaval bukan hanya bertujuan untuk hiburan, seni, budaya, dan wisata. Tapi dibalik semua itu, pemerintah Kabupaten Jember sangat berharap ekonomi Kabupaten Jember dapat bergerak dengan adanya event besar ini. Jember Fashion Carnaval dilangsungkan dalam waktu dua hari, yaitu pada tanggal 6-7 Agustus 2022. Tentunya acara tersebut dilanjutkan dengan perayaan lain seperti karnaval budaya. Karnaval budaya ini bertujuan untuk memperkenalkan busana-busana dari beragam budaya yang ada di Indonesia.Â
Tidak hanya itu, kegiatan karnaval budaya ini juga memicu pedagang--pedagang kecil seperti penjual asongan, penjual makanan, dan penjual minuman untuk berjualan pada saat berlangsungnya event tersebut yang nantinya akan menstimulasi pergerakan ekonomi masyarakat. Hendy berharap pelaksanaan acara-acara seperti ini mampu meningkatkan sektor ekonomi masyarakat Jember, apalagi karnaval-karnaval yang digelar pada bulan kemerdekaan ini tidak hanya digelar di pusat kota saja, namun juga digelar di banyak desa dan kecamatan yang ada di Jember secara bergiliran. Hal itulah yang diyakini Hendy untuk dapat membantu ekonomi kerakyatan.Â
Hendy beranggapan bahwa jumlah UMKM di Kabupaten Jember begitu banyak. Hal itu tentunya memerlukan partisipasi masyarakat untuk berdatangan dan membeli produk-produk hasil UMKM tersebut. Jika digerakkan secara bersama-sama, maka peluang untuk memulihkan perekonomian masyarakat Kabupaten Jember akan semakin cepat. Maka dari itu, Hendy sangat memanfaatkan bulan kemerdekaan ini untuk kembali menggelar acara-acara besar yang dapat membantu perokonomian khususnya UMKM Jember agar kembali pulih dan meningkat.
Antusiasme masyarakat untuk menonton event-event besar yang sedang berlangsung diluar perkiraan. Meskipun event tersebut dilakukan pada hari dan jam kerja, ternyata hal itu tidak membuat masyarakat menjadi kehilangan antusianya untuk turut memeriahkan dan menyemarakkan peringatan kemerdekaan ini. Dan hal yang sangat disayangkan dari perayaan besar yang berlangsung pada bulan kemerdekaan inipun terjadi.Â
Membludaknya penonton karnaval membuat sampah yang dihasilkan dari acara tersebut sangat besar. Banyak masyarakat ataupun penjual makanan dan minuman yang ikut mencari untung lewat perayaan-perayaan tersebut membuang dan meninggalkan sampah secara sembarangan. Â
Sampah-sampah pasca event berserakan di sepanjang jalan yang dilalui pawai karnaval. Banyak sampah yang berceceran di sepanjang ruas jalan sekitar Alun-alun hingga GOR, baik itu di trotoar maupun di saluran air. Sampah yang berceceran di sepanjang jalan tentunya merusak pemandangan kota yang awalnya terlihat bersih dan asri berakhir menjadi kumuh dan tidak sehat. Sebenarnya tidak mengherankan jika banyak sampah yang dihasilkan dari setiap perayaan-perayaan besar menumpuk di sepanjang jalan. Yang patut dipertanyakan adalah padahal masyarakat dapat membantu petugas kebersihan untuk membersihkan sampah yang menumpuk pada saat event telah berakhir, namun apa alasan kejadian seperti ini selalu terulang saat kegiatan besar berlangsung setiap tahunnya.
Terdapat banyak kemungkinan kenapa sampah selalu menjadi masalah pada saat event-event besar berakhir. Kemungkinan pertama adalah keterbatasan sarana dan prasarana untuk membuang sampah. Jika dilihat kembali, sepanjang ruas jalan dari sekitar Alun-alun hingga GOR tidak banyak disediakan tempat sampah untuk umum. Hal tersebut membuat masyarakat menjadi kebingungan untuk membuang sampah sehingga mereka memilih untuk membuang sampah sembarangan seperti di trotoar ataupun selokan. Kegiatan itulah yang menyebabkan sampah berserakan dimana-mana karena penonton event-event besar tersebut tidak hanya satu atau dua orang saja, melainkan ribuan orang dan tidak dapat dipungkiri jika sampah yang dihasilkan dari penonton event sangat banyak.