Mohon tunggu...
Adik Manis
Adik Manis Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

*A simple girl* *Penikmat & pelajar fenomena kehidupan*

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Korban Iri Hati

27 April 2014   00:07 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:09 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13985165141846806178

[caption id="attachment_333479" align="aligncenter" width="576" caption="Ilustrasi/ Kampret (Ajie Nugroho)"][/caption]

Tak perlu minder ketika orang-orang mengatakan: "You are nothing"
Tapi cobalah diam-diam melakukan hal yang baik tanpa mereka ketahui secara konsisten
Sehingga tiba saatnya kau berubah dari nothing menjadi something
Dan mereka menyaksikannya meski tak melihat prosesmu.
Tentu! Itu adalah sebuah keterkejutan.

The end and you are a winner?? Tidak!!
Kekuranganmu akan masih dicari. Jangan cepat puas!!
Lengah sedikit. Kita akan akan menghabiskan waktu untuk terjatuh.
Ketahuilah itu dan kumpulkan kekuatan sebelum kita melihat diri kita terjatuh begitu dalam karena serangan yang tak terduga.

Ini bumi kawan! Bukan surga! Kita tidak hidup dengan malaikat-malaikat.
Tapi kita berjuang hidup dengan manusia yang tak akan pernah puas
Tak menutup kemungkinan banyak yang tak mau tersaingi
Hingga beranakcucukan dengki.

Buka matamu! Dan sadari, ini dunia.
Yang berada di antara surga & neraka.
Jika kita tak sadar,
bersiap-siaplah terdorong ke tepi kegelapan
saat angin semilir datang menghampirimu.
Oh begitu sepelekah kita?
Hingga begitu mudahnya terhempas???

Lalu apa yang akan kita lakukan??
Tentunya, mengadakan pilihan.
Menepi
Ataukah mematung di tempat dengan segala daya.

Salah menepi, maka kita akan terjun bebas ke dalam kegelapan
Tetapi mematung pun membuat kita tidak akan menjadi apa-apa
selain habis dimangsa waktu.

Kita punya pilihan.
Kita punya cara untuk hidup dalam pilihan kita.
Maka ketika ribuan dengki menyerang
Mencari celah, sisi mana yang harus dikoyakkan
Tak perlu menyembunyikannya
Perlihatkan celah itu!

Agar waktunya tak habis hanya untuk mencari celah
yang sebenarnya tak akan memberikan mereka emas untuk dibawa pulang.

Sudahlah!!
Biarkan mereka pulang dengan sorak-sorai
Tanda kemenangan semu.
Ikhlaskan!!
Dan berjuanglah lagi
Suara kemenangan mereka menjadi bahan bakar kekuatan kita
Dan mereka tak pernah menyadari itu.

Dan ketika mereka melihatmu bereinkarnasi menjadi hero
Serangan jenis apapun tak akan menumbangkan sang hero kehidupan
Dan ketika itulah mereka menyadari
Bahwa mereka memberikan sesuatu yang berharga yang kau butuhkan
Tanpa kau minta
Yaitu waktu mereka
Hanya untuk melipatgandakan kekuatanmu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun