Sudah sekitar 4 atau 5 bulan kita di hadapkan dengan pandemic covid-19. Dimana keadaan mendadak ini membuat pemerintah menjadi bertindak dan membuat beberapa perubahan peraturan secara cepat. Membatasi semua orang untuk berinteraksi, menutup fasilitas public, menutup tempat belanja seperi mall dan swalayan, mengubah beberapa tempat makan menjadi takeaway, belajar online dan lain sebagainya. Penerapan pemerintah terkait PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) dirasa sangat efektif untuk memutus mata rantai virus covid-19 ini. Masyarakat dihimbau untuk selalu di rumah saja atau physical distancing guna mengantisipasi penularan virus ini.
Keadaan ini pula menjadikan semuanya serba online. Tidak banyak masyarakat juga mengetahui tentang seluruh peraturan pemerintah dan keadaan global diluar sana melalui internet. Tidak hanya itu, komunikasi efektif juga bisa didapatkan melalui jalur online atau melalui dunia maya. Internet saat ini memang merupakan kebutuhan yang harus ada bagi seluruh sektor, bukan hanya wadah untuk saluran komunikasi modern tetapi juga tempat berkumpulnya para kelompok sosial.
Dunia maya dijadikan sebagai tempat berkomunikasi dimasa pandemic ini, seperti sekolah dan perguruan tinggi, juga mempunyai system baru yaitu pembelajaran daring. Maka dari itu banyak para siswa dan mahasiswa menggunakan dunia maya. Tak sedikit juga masyarakat menggunakan media sosial tempat untuk berkeluh kesah atau sekedar berbagi cerita keseharian mereka. Banyak juga kritikan dilontarkan terhadap pengguna lainnya atau terhadap postingan yang menurut mereka kurang menyenangkan. Respon komunikasi menjadi bermacam-macam terlebih didunia maya tidak ada pembatasan dan bisa mencurahkan apa saja yang mereka inginkan. Positif dan negatifnya penggunaan media sosial tergantung kepada masyarakat itu sendiri. Yuk selalu bijak dalam bermedia \(^,^)/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H