Mohon tunggu...
Meylani Anisa
Meylani Anisa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya Mahasiswi PPG Prajabatan 2024 Universitas Terbuka Bandung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kegiatan Literasi Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual

7 Mei 2024   10:39 Diperbarui: 7 Mei 2024   10:50 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

SDN 234 Saluyu menggelar sosialisasi Bullying. Sosialisasi dilaksanakan pada Rabu, 31 Januari 2024 pada pukul 07.30 - 08.20. Kegiatan ini dilaksanakan oleh Meylani Anisa dan Puspita Putri. S. "Materi seputar 3 Dosa Besar Pendidikan perlu diketahui siswa. Bagaimana siswa bersikap perlu diberikan stimulus sejak dini agar sadar dan terlatih menjadi pribadi yang dicita-citakannya" Tutur Meylani Anisa saat menyampaikan pematerian. Kegiatan ini memiliki tujuan-tujuan tertentu yang dirancang untuk mencapai hasil positif dalam membentuk sikap, pengetahuan, dan perilaku peserta didik diantaranya :

  1. Meningkatkan kesadaran peserta didik, guru dan masyarakat sekolah tentang bahayanya bullying.

  2. Membentuk sikap empati peserta didik, guru dan masyarakat sekolah agar bisa menjalin hubungan yang sehat.

  3. Mencegah terjadinya penindasan secara lisan melalui kritik atau komentar di sosial media atau secara langsung.

  4. Diharapkan mereka menjadi pemuda-pemudi yang pandai berargumen dengan baik, dan mengharapkan mereka menjadi pemuda-pemudi yang sopan dan santun.

Bullying  atau  perundungan  di  sekolah  merupakan  masalah  serius  yang  berdampak  signifikan  pada kesehatan mental dan  kesejahteraan korban. Bullying merupakan kasus yang sering terjadi dimanapun pada siapapun. Saat ini kasus bullying di Indonesia menjadi kasus yang sangat sering muncul. Tercatat pada tahun 2023 terakhir, menunjukkan   terjadi   peningkatan   signifikan dalam kasus bullying pada remaja di Indonesia. Data menunjukkan peningkatan kasus  dari  119  kasus 2020  menjadi 241  kasus 2023 serta  di tingkatan jenjang  pendidikan  Sekolah  Menengah  Pertama  (SMP) sebanyak  50% sampai  13,5  % tingkat  SMA dan SMK Karisma, dkk (2023). 

Secara umum, kasus bullying mayoritas dialami peserta didik. Artinya, peran serta pendidik dalam penanganan kasus bullying ini menjadi hal yang sangat fundamental dan menjadi perhatian khusus bagi para tenaga pendidik untuk mengawasi peserta didiknya agar tidak menjadi korban dalam kasus bullying karena fenomena bullying menciptakan lingkungan yang tidak kondusif untuk pertumbuhan dan perkembangan individu. 

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Ditch (2019) menyebutkan bahwa studi tahunan dari organisasi Ditch the Label menyoroti tren dan dampak bullying di kalangan anak-anak dan remaja. Penelitian ini mencakup berbagai bentuk bullying, termasuk pemanggilan dengan menggunakan nama orang tua, dan menggambarkan dampaknya terhadap kesejahteraan mental korban seperti mengalami stres, depresi, kecemasan, dan rendah diri. Dalam kasus yang ekstrem, bullying dapat berkontribusi pada pemikiran atau tindakan bunuh diri, Anak-anak atau remaja yang menjadi korban bullying cenderung mengalami penurunan prestasi akademis. Bullying dapat mengganggu konsentrasi mereka di sekolah dan menghambat kemampuan belajar, yang berdampak pada pencapaian akademis, korban bullying pun akan merasa terisolasi sosial karena mereka enggan berinteraksi dengan teman sebaya atau merasa sulit untuk membentuk hubungan sosial yang sehat.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun