Bhinneka Tunggal Ika adalah kewajiban setiap warga negara Indonesia untuk mengetahuinya. Namun tidak hanya sekedar ilmu, prinsip-prinsip yang terkandung di dalamnya juga harus diterapkan dengan baik. Dalam situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dijelaskan dengan sangat jelas bahwa semboyan ini memiliki arti persatuan dalam konteks yang berbeda dan memberikan pendapat bangsa Indonesia berdasarkan asas yang sama yaitu Bhinneka Tunggal Ika, berbeda-beda tapi tetap satu. Berdasarkan pengamatan saya, di tempat PPL saya yaitu SDN 234 Saluyu terdapat tanda-tanda dan simbol-simbol tentang menghargai keberagaman dalam proses pembelajaran. Misalnya siswa dan guru sekolah ini mempunyai keyakinan yang berbeda-beda, namun mereka dapat melaksanakan pembelajaran dengan aman dan nyaman tanpa membeda-bedakan pesertanya.
Mereka juga bisa berteman dari agama yang berbeda, belajar dan bermain tanpa diskriminasi. Ini jelas menarik perhatian saya. Melalui kuliah filsafat pendidikan ini, saya belajar bahwa orang Indonesia mempunyai ciri khas tersendiri dan juga unik karena siswa dari latar belakang yang berbeda tidak mendapat keistimewaan belajar dari guru. Semua orang di kelas diperlakukan sama. Tentunya hal ini membawa dampak positif bagi kita, karena sebagai warga negara Indonesia kita tidak bisa membedakan antara orang dan orang lain hanya karena perbedaan latar belakang. Selain itu siswa juga terlihat bermain bersama dan terjadi interaksi yang harmonis saat bermain bersama..
Hal ini menunjukkan bahwa sekolah mempunyai simbol menghargai dan menghargai keberagaman sebagai penegas jati diri manusia Indonesia. Di sekolah itu juga terdapat foto Garuda Pancasila di papan tulis dan di sebelahnya ada foto presiden saat ini. Hal ini tentunya menunjukkan bahwa seragam sekolah yang menjunjung tinggi lambang negara dan menghormati kepala negara saat ini digunakan sebagai pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Â
Selain itu, guru menggunakan metode pengajaran yang memasukkan unsur keberagaman, misalnya dalam kegiatan diskusi, agar siswa belajar bekerja sama, menoleransi perbedaan pendapat, dan juga merupakan kebiasaan di sekolah untuk menyanyikan lagu-lagu nasional dan daerah setiap harinya. di pagi hari, juga merupakan bentuk atau simbol yang menunjukkan bahwa masyarakat Indonesia adalah masyarakat yang mencintai tanah air, budi pekerti yang baik dan hal-hal lain yang sudah biasa mereka lakukan sejak kecil..
Pendidikan modern juga memberikan kebebasan kepada peserta didik dan sejalan dengan sila Pancasila bahwa kurikulum yang diterapkan adalah kurikulum merdeka. Menghargai Nilai-Nilai Pancasila di SDN 234 Saluyu misalnya dengan melaksanakan upacara bendera pada hari senin dan peringatan hari besar lainnya, melaksanakan upacara bendera yang diikuti oleh seluruh warga sekolah, guru, pegawai dan siswa yang secara langsung mendorong rasa nasionalisme pada diri siswa yang juga didalamnya terdapat pembekalan untuk meningkatkan nasionalisme, saling menghargai, dan lain-lain. Di SDN 234 Saluyu biasanya menyanyikan lagu nasional dan lagu daerah di setiap pembelajarannya, dilanjutkan dengan doa bersama, dan pada saat pembelajaran guru kelas memberikan tugas untuk berdiskusi kelompok agar dapat bekerja sama tanpa membedakan latar belakang mereka dan latar belakang orang lain. Teman-teman sekolah ini juga aktif bertukar pendapat dan ide untuk belajar bersikap toleran dan demokratis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H