Mohon tunggu...
Meylan Cahya
Meylan Cahya Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

.....

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Filsafat Dakwah

24 September 2024   19:12 Diperbarui: 24 September 2024   19:26 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam bahasa Indonesia, istilah "filsafat", atau falsafah, berasal dari kata Yunani "philo", yang berarti "cinta," dan "sophia", yang berarti "kebijaksanaan." Aristoteles mengatakan bahwa "sophia" berarti pengetahuan mendalam tentang pokok-pokok perkara dan sebab-sebabnya.

Istilah 'filsafat' atau 'falsafah dalam bahasa Indonesia diserap dari bahasa Arab: alla
merupakan pengaraban dari kata majmuk (philosophia) yang dalam bahasa Yunani kuno
gabungan dari kata philein (cinta) dan sophia (kearifan). Apa makna "sophia"? Kata
Aristoteles: "Biasanya sophia dipahami sebagai pengetahuan mengenal pokok-pokok
perkara dan sebab-sebabnya Para cendekiawan Romawi dan Skolastik abad pertengahan
kemudian menerjemahkan "sophia" ke dalam bahasa Latin menjadi "sapientia", dari kata
kerja sapere yang artinya mengetahui.
Menurut catatan sejarah bahwa asal kata filsafat berasal dari bahasa Yunani philosophia
yang berasal dari kata philo dan shopia. Philo berarti cinta dan shopia berarti
kebijaksanaan. Jadi filsafat berarti cinta kebijaksanaan Menurut K. Bertens, perkataan
filsuf (philosophos) untuk pertama kalinya dalam sejarah dipergunakan oleh Phytagoras
(abad ke-6 SM) Tetapi kesaksian sejarah tentang kehidupan dan aktivitas Phytagoras
sering tercampur dengan legenda-legenda sehingga sering kali kebenarannya tidak dapat
dibedakan dari rekaan-rekaan saja.

Sedangkan Dakwah, dalam bahasa al-Qur'an, dakwah terambil dari kata - - yang secara lughawi (etimologi) memi- liki kesamaan makna dengan kata al nida ( ( yang berarti menyeru atau memanggil. Kata ini dan derivasinya menurut informasi yang diperoleh dari peneliti al-Qur'an kenamaan Muhammad Fuad 'Abd. alBaqy terulang sebanyak 215 kali.

 

Hubungan antara Filsafat Dakwah dan Keilmuan Dakwah
Adapun hubungan filsafat dakwah dan keilmuan dakwah adalah sebagai berikut:

1. Ontologi
Filsafat Dakwah: Mempelajari hakikat dakwah, termasuk tujuan, makna, dan
esensi dari dakwah itu sendiri. Filsafat dakwah berusaha menjawab pertanyaan
mendasar tentang apa itu dakwah dan mengapa dakwah diperlukan. Dalam
konteks ini, filsafat dakwah memberikan landasan teoritis yang kuat bagi
keilmuan dakwah
Keilmuan Dakwah: Mengkaji objek dakwah secara lebih spesifik, seperti
metode, strategi, dan media yang digunakan dalam dakwah. Keilmuan dakwah
berfokus pada penerapan praktis dari konsep-konsep yang dibahas dalam filsafat
dakwah. Dengan demikian, keilmuan dakwah dapat dianggap sebagai aplikasi
dari teori-teori yang dikembangkan dalam filsafat dakwah

2. Epistemologi
Filsafat Dakwah: Menyelidiki sumber dan validitas pengetahuan dalam dakwah.
Bagaimana pengetahuan tentang dakwah diperoleh dan dikembangkan. Filsafat
dakwah berusaha memahami cara-cara memperoleh pengetahuan yang sahih dan
dapat dipertanggungjawabkan dalam konteks dakwah
Keilmuan Dakwah: Menggunakan metode ilmiah untuk mengumpulkan data dan
informasi yang relevan dengan dakwah. Ini termasuk penelitian lapangan, studi
kasus, dan analisis statistik. Keilmuan dakwah berusaha untuk menguji dan
memvalidasi teori-teori yang dikembangkan dalam filsafat dakwah melalui
penelitian empiris

3. Aksiologi
Filsafat Dakwah : Menilai nilai-nilai dan etika yang mendasari dakwah. Apa yang
dianggap baik dan benar dalam konteks dakwah. Filsafat dakwah berusaha
memahami nilai-nilai yang harus dipegang oleh seorang da'i dalam menjalankan
tugas dakwahnya.
Keilmuan Dakwah: Menerapkan nilai-nilai tersebut dalam praktik dakwah
sehari-hari. Ini termasuk bagaimana seorang da'i harus bersikap dan bertindak
sesuai dengan nilai-nilai Islam. Keilmuan dakwah berusaha untuk memastikan
bahwa praktik dakwah sesuai dengan nilai-nilai yang telah ditetapkan dalam filsafat dakwah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun