Mohon tunggu...
meyladzakiyaputrigiyani
meyladzakiyaputrigiyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhamadiyah Kalimantan Timur

Membaca

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Mengembalikan Fungsi Alami Daerah Aliran Sungai: Solusi untuk Masa depan yang Berkelanjutan

24 Desember 2024   20:13 Diperbarui: 24 Desember 2024   20:35 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Normalisasi Daerah Aliran Sungai (DAS) merupakan langkah yang sangat penting dalam menjaga kelestarian lingkungan dan mengurangi risiko bencana alam seperti banjir dan erosi. Berbagai inisiatif sudah dilakukan untuk mengembalikan fungsi alami DAS dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Salah satu langkah utama adalah rehabilitasi vegetasi di sekitar DAS. Penanaman pohon dan tanaman tidak hanya mengurangi erosi tanah, tetapi juga meningkatkan penyerapan air. Selain itu,
pembuatan terasering pada lahan miring membantu mengurangi kecepatan aliran air, sehingga memperkecil risiko erosi.

Pembuatan bendung dan kolam retensi juga menjadi bagian dari solusi. Struktur ini berfungsi menahan air hujan sehingga dapat mencegah banjir dan menjaga ketersediaan air saat musim kemarau. Metode ini dilengkapi dengan pengelolaan lahan pertanian yang ramah lingkungan, seperti menggunakan teknik agroforestri. Langkah penting lainnya adalah pengendalian limbah dan polusi.

Mengurangi pencemaran air melalui pengelolaan limbah domestik dan industri yang baik sangat penting untuk menjaga kesehatan DAS. Selain itu, program edukasi dan kesadaran masyarakat juga digalakkan untuk meningkatkan pemahaman tentang pentingnya menjaga DAS.

Pemerintah juga mendorong pengembangan infrastruktur hijau seperti taman hijau dan area resapanair untuk mengurangi limpasan air permukaan. Dengan kombinasi berbagai inisiatif ini, diharapkan fungsi alami DAS dapat dipulihkan dan masyarakat dapat menikmati lingkungan yang lebih sehat dan aman. Normalisasi DAS tidak hanya tentang mengurangi risiko bencana, tetapi juga tentang mewujudkan kesejahteraan yang berkelanjutan bagi generasi mendatang .

Mengintegrasikan pemanfaatan tata ruang kota yang lebih kompleks dalam normalisasi DAS dapat memberikan dampak signifikan dalam pengelolaan lingkungan secara keseluruhan. Salah satu pendekatan adalah pengembangan ruang terbuka hijau. Meningkatkan jumlah taman kota, hutan
kota, dan jalur hijau di sekitar DAS dapat meningkatkan penyerapan air dan mengurangi limpasan permukaan. Ruang terbuka hijau juga berfungsi sebagai area rekreasi dan peningkatan kualitas udara.

Infrastruktur hijau, seperti bioswales, rain gardens, dan permeable pavements, membantu menahan dan menyaring air hujan sebelum masuk ke sungai, mengurangi risiko banjir dan meningkatkan kualitas air. Zonasi dan perencanaan tata ruang yang memperhatikan aliran air alami dan mencegah
pembangunan di area yang rentan banjir juga penting dalam mendukung keberlanjutan.
Revitalisasi kawasan bantaran sungai menjadi area yang teratur dan ramah lingkungan, seperti membangun pedestrian walkways, jalur sepeda, dan area rekreasi, dapat mempercantik kota dan mengurangi dampak negatif pada DAS. Sistem drainase perkotaan yang terpadu dan berkelanjutan
juga penting dalam mengelola air hujan dan limbah, mengurangi dampak negatif urbanisasi pada DAS .


Samarinda, ibu kota Provinsi Kalimantan Timur, telah mengalami sejumlah inisiatif normalisasi DAS yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Salah satu proyek penting adalah normalisasi Sungai
Karang Mumus. Proyek ini melibatkan beberapa langkah kunci, termasuk pembersihan aliran sungai dari sampah dan sedimen, serta penanaman vegetasi di sepanjang bantaran sungai. Selain itu,
pemerintah kota juga membangun tanggul dan kolam retensi untuk menahan air hujan dan
mengurangi risiko banjir di pusat kota.
Selain itu, sub folder pinggir sungai, atau jalur hijau, memiliki banyak manfaat penting. Jalur hijau ini membantu pengendalian banjir dengan menahan dan menyerap limpasan air hujan, meningkatkan kualitas air dengan menyaring polutan dan sedimen, serta menyediakan habitat bagi satwa liar.
Vegetasi di sepanjang sungai juga membantu stabilisasi tanah dan mengurangi erosi. Jalur hijau menyediakan ruang untuk rekreasi, yang berkontribusi pada kesehatan fisik dan mental masyarakat,serta meningkatkan nilai estetika dan ekonomi area tersebut.
Edukasi dan keterlibatan komunitas dalam proses perencanaan dan pengelolaan tata ruang serta normalisasi DAS sangat penting untuk menciptakan kepedulian dan partisipasi aktif dalam menjaga lingkungan. Dengan mengintegrasikan pemanfaatan tata ruang kota yang lebih kompleks, kita dapat
menciptakan lingkungan perkotaan yang lebih berkelanjutan, mengurangi risiko bencana alam, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. Semua upaya ini diharapkan dapat memulihkan fungsi alami DAS dan memastikan kesejahteraan berkelanjutan bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun