Judul tulisan ini, tidak ada yang dapat membantahnya, karena kalimat tersebut adalah kebenaran universal. Kebenaran yang berlaku secara umum, menyeluruh dan tanpa syarat. Bahwasanya kebencian tidak akan berakhir jika dibalas dengan kebencian adalah hukum yang berlaku mutlak, karena sesungguhnya yang ada dalam kalimat tersebut adalah sebuah format aksi dan reaksi, reaksi akan menimbulkan reaksi berikutnya, dan seterusnya.
Sederhananya, jika si A membunuh si B, lalu anak si B (sebut si C) balas membunuh si A, maka anak si A (sebut si D) akan membalas balik pada si C, demikian seterusnya dan akan berbuntut sangat panjang dan semakin melebar.
Tetapi, ternyata ada ajaran agama yang mengajarkan untuk membalas kebencian dengan kebencian. Kitab sakti agama tersebut mengajarkan untuk tidak memerangi agama lain, KECUALI jika diperangi. Ya, terlihat sangat jelas sekali bukan? Artinya, jika diperangi, maka balaslah dengan memerangi. Tentu saja, ajaran seperti itu sama dengan mengatakan bahwa balaslah kebencian dengan kebencian.
Tidakkah sangat jelas bahwa ajaran yang mengajarkan untuk membalas kebencian dengan kebencian adalah ajaran yang bertentangan dengan kebenaran universal bahwa kebencian takkan berakhir jika dibalas dengan kebencian.
Ya ya... saya tahu bahwa pasti akan ada yang membantah dan bla bla bla... tapi apapun bantahan anda, tetap saja ajaran itu bertentangan dengan kebenaran universal tersebut, sehingga semua bantahan anda itu hanyalah pembenaran belaka.
Sekali lagi, kebencian takkan berakhir jika dibalas dengan kebencian... apakah agama anda mengajarkan anda untuk membalas kebencian dengan kebencian? Jika hal seperti itu ada dalam ajaran agama anda, maka jangan sekali-kali katakan bahwa agama anda itu adalah agama yang benar!
Meyiya Seki
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H