Mohon tunggu...
meyda nur rohmah
meyda nur rohmah Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Penulis pemula

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenalkan Dunia Luar kepada Anak

16 April 2018   20:17 Diperbarui: 16 April 2018   20:34 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dunia ini dipenuhi oleh banyak hal dan setiap hal itu memiliki macam dan keunikannya sendiri-sendiri. Sebagai orang dewasa kita pun belem tentung mengetahui semuanya, apalagi anak-anak kecil yang hanya mengetahui dunia didalam rumah saja. Perlu bagi kita sebagai orang tua untuk mulai mengenalkan kepada anak dunia luar, dunia yang akan tempati seumur hidup anak. dalam hal ini kehati-hatian kita dalam memberikan penjelasan kepada anak sangatlah penting karena ketika memberikan penjelasan yang mendadak akan membuat anak mengalami kebingungan antara menyesuaikan apa yang ia dapat selama ini (dirumah) dengan yang ada di dunia luar.

Sebagai contoh seorang anak bernama adi, dia menganggap bahwa semua hewan memiliki kaki 2. Dimana ketika dirumah adi hanya melihat hewan seperti ayam, bebek, dan burung. Namun ketika sang ibu mengajak adi ke kebun binatang, adi terlihat bingung dan kaget karena dia menemui banyak sekali hewan dan hewan-hewan tersebut tidak hanya berkaki 2 melainkan memiliki kaki yang banyak bahkan ada yang tidak berkaki. adi mengalami sebuah konflik dalam mengkonsep tentang hewan dan adi memerlukan pengarahan agar dia mampu dengan cepat menerima hal yang baru dia dapat.

Pengarahan orang tua dalam menjelaskan hal baru ini merupakan hal terpenting. Orang tua bisa mulai menjelaskan dari awal dan menjelaskan lebih lanjut ketika berada di kebun binatang. Orang tua bisa menanyakan terlebih dahulu apa yang ada di fikiran anak tentang apa yang sedang dia lihat, dari sini orang tua bisa mengukur seberapa jauh pemikiran anak tersebut dan seberapa jauh kebingungan yang dihadapi anak. maka orang tua dapat dengan mudah memberikan penjelasan baru yang memudahkan anak untuk menerima perubahan konsep tersebut.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun