Mohon tunggu...
Agatha Mey
Agatha Mey Mohon Tunggu... Freelancer - agathamemey@gmail.com / agathamey.com - Menulis sesuka hati

Ibu satu anak, yang suka mempelajari berbagai hal tanpa harus menjadi ahli karena hidup sejatinya adalah sesederhana untuk menjadi bahagia.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Anak Muda Kreatif dan Film Produksinya

20 Agustus 2017   15:23 Diperbarui: 20 Agustus 2017   15:42 752
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya mengikuti acara Ngoplah Komik awal bulan Agustus dan kemudian kesulitan menulis hasilnya. Kenapa begitu ? Hahaha... maaf nggeh, baru sekarang nulisnya karena saya tidak punya bahan dan foto acara ini. Hal ini akibat seluruh catatan saya lenyap saat saya travelling dan saya tidak memotret sama sekali pada saat acara karena mendadak di daulat menjadi MC pada acara tersebut. Rekaman di hp saya juga tiba-tiba tidak berfungsi, kacau bangetttt yaaa... 

Acara ini bagus menurut saya karena mendatangkan nara sumber yang masih muda dan kreatif. Agung Jarkasih, pemuda yang memproduksi dan mensutradarai film anak-anak "Tangan tangan Kecil 2". Agung memberdayakan anak-anak di sekitar tempat tinggalnya di dekat Dramaga, Bogor untuk menjadi talent nya. Film ini lahir dari komunitas FreeAktivitas yang menggeluti film dan di gawangi oleh beberapa anak muda yang memiliki passion kuat dalam seni, khususnya film.

Film yang kami tonton saat acara Ngoplah bareng Komik adalah fim pendek berdurasi 20 menit dengan bahasa pengantar bahasa daerah Sunda. Beruntung saya mengerti sedikit bahasa ini karena saya pernah tinggal > 10 tahun di tatar Parahyangan  sehingga saya bisa tertawa bersamaan saat adegan nya terjadi dan tidak seperti beberapa teman yang "roaming" dengan bahasanya. 

Ceritanya sederhana mengenai persahabatan anak anak, terselip dalam permainan tradisional yang menjadikan film ini menarik karena sudah jarang dimainkan. Sebenarnya banyak simbol dalam film ini menurut Agung, sayang saya memang kurang cerdas dan bukan penikmat film yang baik sehingga kurang menangkap simbol-simbol yang ada. Mungkin kalau di berikan kesempatan menonton sekali lagi, saya bisa mulai melihatnya. Hahaha...

Saya tertarik dengan cerita mas Agung Jarkasih dimana selama pembuatan film ini, para pemeran hanya di bayar dengan snack dan makan sesuai jam makan sehingga biaya pembuatannya pun tidak terlalu mahal. Pekerjaan formal mas Agung di sebuah production house juga mempermudah semuanya karena peralatan bisa di pinjam tanpa membayar sewa alat. Sederhana sekali ya... Yang penting ada ide, dibicarakan dalam komunitas lalu dengan semangat semua bergerak dan menghasilkan film yang cukup bagus. Film-film yang dibuat oleh komunitas FreeAktivitas biasanya di ikutsertakan dalam festival film. 

Maju terus mas Agung Jarkasih, Indonesia membutuhkan anak muda hebat seperti anda. Kalau butuh pemeran nenek-nenek, bisa hubungi saya yaa... Ciayoooo....

Note : Event KOMIK kali ini di dukung oleh Rolas, nasi box yang mmeberikan kami makan siang yummyyyy dnegan nasi bakar dengan ayam dan teman-temannya. Box makanannya pun cantik dengan motif batik.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun