Mohon tunggu...
Yoka Mewata
Yoka Mewata Mohon Tunggu... -

just wana share to all of U..

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Karna Aku Hidup

16 Februari 2011   07:17 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:33 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hujan deras mengguyur kota ku.  Sesekali terdengar gemuruh yang begitu keras, seolah sesuatu di atas sana ingin meluapkan amarah yang terpendam.   Namun aku tau, bahwa sebenarnya ia hanya sedang berbagi cerita dengan sang alam.   Aku terdiam, selintas bayang orang-orang yang ku kenal muncul satu per satu di depan wajahku.  Ada yang tersenyum, tertawa bahkan menangis..ada bocah kecil, remaja muda belia, bahkan sesosok orang tua.  Beberapa adegan dan percakapan sekilas tampak bermain dalam teater di kepalaku.  Ternyata sudah begitu banyak skenario yang telah ku tulis dalam perjalanan hidupku.  Terkadang berakhir dengan senyuman, namun tak sedikit yang berakhir dengan air mata.  Bagiku,  segala sesuatu harus dilalui.  Aku akan terus  berjalan, berlari bahkan terkadang harus melompat.  Itulah hidup, lengkap dengan segala  Prolema.  Kompleks sekali namun tetap akan indah pada waktunya.

Tuhanku Yang Maha Membuka Hati,
...
Ku hadapkan wajahku ini kepada Mu
memohon agar Engkau menghapus
gelisah hatiku,

Aku Tau
aku tak pernah sepenuhnya hidup,
jika aku hanya mencari makna hidup,
yang sesungguhnya ada dalam kesibukan kerja bersama sesamaku.

Hanya karena aku hidup bagi kebaikan sesamaku,
Engkau akan mengutuhkan hidupku.

Amiiinn......

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun