Mohon tunggu...
Meutya Nuraini
Meutya Nuraini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 Bioteknologi Universitas Negeri Malang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sensguard, Inovasi Plaster Canggih Luka Kronis Karya Mahasiswa Universitas Negeri Malang

18 Juli 2024   20:55 Diperbarui: 18 Juli 2024   21:29 180
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
PKM KC UM - SENSGUARD

Luka kronis merupakan kondisi medis yang sering kali menimbulkan tantangan signifikan dalam proses penyembuhan. Di Indonesia, luka bakar kronis menjadi salah satu jenis luka kronis yang prevalensinya mencapai 10% dari total kasus. Luka bakar kronis diklasifikasikan ke dalam tiga tingkatan: derajat satu yang memerlukan waktu penyembuhan 1-2 minggu dan hanya melibatkan lapisan terluar kulit (epidermis), menyebabkan kemerahan dan nyeri ringan; derajat dua yang memerlukan waktu penyembuhan 3-8 minggu yang melibatkan lapisan epidermis dan sebagian dermis, seringkali disertai dengan lepuh, rasa nyeri yang lebih intens, dan risiko infeksi; dan derajat tiga yang memerlukan waktu penyembuhan 10-15 minggu dengan karakteristik merusak seluruh lapisan kulit dan jaringan dibawahnya.

Perawatan luka bakar kronis seringkali terkendala oleh keterbatasan akses ke fasilitas kesehatan yang memadai dan kurangnya tenaga medis terlatih. Metode perawatan konvensional juga seringkali tidak efektif dalam mempercepat penyembuhan dan mengelola nyeri serta infeksi, sementara balutan tradisional gagal mempertahankan kelembaban optimal dan sering menyebabkan iritasi kulit.

Dengan permasalahan tersebut, lima mahasiswa Universitas Negeri Malang menciptakan SENSGUARD, sebuah plaster luka yang dilengkapi dengan sensor pH dan suhu, serta mengandung ekstrak binahong dan madu. 

Teknologi sensor cerdas pada SENSGUARD memungkinkan pemantauan luka secara real-time, mempercepat regenerasi jaringan, dan mengurangi risiko infeksi, terutama untuk luka bakar kronis derajat dua. Plaster ini menciptakan lingkungan steril di sekitar luka, mengurangi kemungkinan infeksi bakteri atau mikroorganisme lainnya.

Prototipe SENSGUARD menggunakan algoritma mikrokontroler dengan metode ANN (Artificial Neural Network), memanfaatkan sifat anti-inflamasi, antibakteri, dan antioksidan dari binahong dan madu. Inovasi ini menawarkan solusi canggih yang menggabungkan teknologi Smart Wound Care dengan manfaat alami, berpotensi mengubah paradigma perawatan luka konvensional.
Dalam penggunaan plester SENSGUARD, pengguna akan mendapatkan kemudahan karena plester ini terkoneksi langsung dengan aplikasi SENSGUARD. Aplikasi ini menampilkan informasi mengenai kondisi luka, pH, kelembaban kulit, serta suhu area luka. Selain itu, aplikasi ini juga memberikan edukasi terkait penanganan dan perawatan luka, sehingga membantu pengguna dalam merawat luka dengan lebih efektif dan efisien.


Dengan SENSGUARD, penderita luka kronis mendapatkan pemantauan akurat secara real-time, memungkinkan penyesuaian perawatan yang tepat, menghindari komplikasi, dan mempercepat penyembuhan. Alat ini memberikan kenyamanan karena dapat memantau kondisi luka tanpa membuka balutan, serta mendeteksi perubahan atau komplikasi dengan cepat, memungkinkan intervensi preventif sebelum kondisi memburuk.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun