Mohon tunggu...
Meuti Nadia Soraya Bulan
Meuti Nadia Soraya Bulan Mohon Tunggu... Guru - Guru

-Guru.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Menyentil dan Tersentil, Refleksi Perilaku Anggota Dewan, Apakah Cerminan Bangsa Kita?

10 Mei 2020   04:31 Diperbarui: 10 Mei 2020   04:38 96
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

"Tenaga medis kita saja bertaruh nyawa benar karena kekurangan APD," 

"Kecuali ya, yang dipakai anggota DPR itu APD yang lain, Alat Pelindung Dewan. Salam hormat dari kami yang kalian wakili" (Kutipan surat terbuka Najwa Shihab Untuk Anggota Dewan; Kontan.Co.Id, 6 Mei 2020)

Tajam dan Berani, dua kata itu yang tepat mewakili setiap kalimat yang di ucapkan oleh Najwa Shihab untuk anggota DPR.  Kalimat yang sebenarnya banyak mengandung kebenaran, dan sangat mewakili suara hati rakyat. 

Bagaimana tidak di tengah masyarakat yang sedang berjuang untuk melindungi dirinya agar tidak terpapar virus, serta sedang berjuang agar mereka tetap bisa bertahan hidup di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu. Anggota dewan negara ini malah disibukkan dengan berbagai agenda pembahasan yang benar-benar tidak mewakili jeritan hati rakyat.

Agenda pembahasan mengenai omnibus law, yang  sebenarnya tahun lalu sudah sudah memperoleh apresiasi besar masyarakat yaitu dengan adanya gelombang unjuk rasa besar-besaran yang dilakukan oleh buruh, ternyata di tengah pandemi ini oleh anggota dewan masih saja dibahas. itu masih belum termasuk hal-hal tidak penting lainnya yang dilakukan oleh anggota dewan.

Wajar, jika akhirnya muncul sentilan seperti itu, andai kalimat itu diucapkan oleh masyarakat biasa, yang tidak mempunyai pengaruh dan kekuatan massa, mungkin anggota dewan tidak akan merasa tersentil. Tapi karena yang mengucapkan adalah seorang Najwa Shihab, maka effeknya langsung terasa bagi mereka.

Marah dan tersinggung, dua reaksi para anggota dewan yang sekilas terbaca oleh masyarakat dan media. Namun,  apakah pantas mereka merasa tersinggung dan marah, jika kata-kata yang diucapkan oleh mbak Najwa banyak mengandung unsur kebenaran.?

Menyentil balik, adalah cara yang dilakukan sebagai serangan balasan untuk Najwa, namun pada akhirnya yang terlihat hanyalah dua hal dari mereka yaitu :

1. Ketidak dewasaan dalam bersikap dan merespon

2. Kurang peka atau malah tidak peka dalam kehidupan sosial

Lantas, apakah begitu perilaku masyarakat kita.? karena, bukankah anggota dewan adalah cerminan perilaku masyarakat kita.? TIDAK. mereka memang seharusnya 'mewakili' suara rakyat, tapi tidak mencerminkan perilaku  masyarakat Indonesia. 

Masyarakat Indonesia terkenal akan sifat ramah, empati yang tinggi, gotong royong, kekeluargaan. Sementara mereka.? entah kemana rasa yang harusnya dimiliki sebagai wakil rakyat, sebab bukankah kami memilih ini, untuk dibantu dan didukung, untuk didengarkan dan untuk diperjuangkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun