" Anarchie berkehendak akan kemerdekaan manusia yang tiada terbatas, membiarkan ia hidup sesuka-sukanya. Ia berpedoman kepada individualisme yng selanjut-lanjutnya, menolak segala peraturan manusia, sebab itu mesti menimbulkan kekacauan. Kedaulatan rakyat berkehendak akan peraturan atas permufakatan bersama.
" Menduga perasaan rakyat dan memberikan jalan kepada perasaan itu keluar kewajiban yang amat sulit dan susah. Itulah kewajiban leadership!".
"Kalau pergerakan hanya pergerakan pemimpin saja, dan anggota-anggotanya tidak turut bekerja memikul beban, pergerakan itu tidak akan mencapai tujuannya. Propaganda kita tidak boleh berdasar menipu dan memaksa, melainkan "meyakinkan orang".
"pemimpin harus menjadi petunjuk jalan, sebab itu berjalan di muka. Kalau dalam kesusahan ia tidak diikut orang, ia tidak boleh kesal dan harus mengerti. Satu pepatah Indonesia yang mengatakan, "Kalau takut dilamun ombak, jangan berumah di tepi air. Kalau takut badan sengsara, jangan masuk pergerakan radikal".
'Bagaimana juga tiap-tiap daerah dan kaum terikat oleh kebiasaan dan adat sendiri, semunya harus merasa dirinya bagian daripad tnah air yang satu. Berulang-ulang dipropagandakan bahwa keadaan bangsa tidak ditentukan oleh bahasa yang sama dan agama yang serupa, melainkan oleh "kemauan untuk bersatu".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H