Mohon tunggu...
Mety Astiningsih
Mety Astiningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru PG-TK, suka menulis, senang berinteraksi dengan semua orang

Saya adalah guru di sekolah PG-TK Benih Kasih sejak tahun 2007. Saya mengajar murid PG dan TK. Saya juga menjadi tim RnD (Research and Development). Yayasan tempat saya bernaung sering mengadakan pelatihan bagi calon guru atau guru. Saya menjadi anggota pelatihan tersebut. Saya suka berinteraksi dengan anak- anak, mengenal dunia baru dan membangun networking dengan banyak orang.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kreativitas Anak dengan Kegiatan Fun Cooking

1 Desember 2023   22:59 Diperbarui: 1 Desember 2023   23:53 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kreativitas adalah hal yang tidak bisa dipisahkan dalam proses perkembangan anak usia dini. Dalam Project Based Learning, kreativitas adalah hal mutlak yang diperlukan oleh anak usia dini karena dalam pembuatan project diperlukan kreativitas yang tinggi. Lingkungan sekitar anak sangat berpengaruh pada proses berkembangnya kreativitas pada anak usia dini. Metode maupun media yang digunakan oleh guru juga turut andil dalam perkembangan kreativitas ini. 

Begitu juga perlakuan orangtua juga menstimulasi perkembangan kreativitas pada anak. Anak yang mempunyai daya kreativitas yang tinggi mampu berpikir Hots (higher order thinking skills), menjadi anak yang kreatif dan inovatif, mampu berkolaborasi dengan orang lain. Daya kreativitas juga sangat mempengaruhi anak bagaimana dia bisa berpikir kritis dan kreatif, menjadi anak yang cakap dan trampil dalam menghadapi tantangan. Namun kadang-kadang hal ini tidak ditunjang dari stimulasi yang kreatif dari lingkungan sekitar. 

Pembelajaran yang monoton, penggunaan media yang kurang variatif akan membuat daya kreativitas anak usia dini menjadi kurang berkembang. Ditambah dengan faktor tuntuntan dari orangtua yang selalu menuntut anak untuk berbuat sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Anak kurang diberi ruang untuk mengekspresikan apa yang menjadi minatnya, mereka kurang diberi kebebasan untuk berekspresi sehingga daya kreativitasnya kurang terstimulasi dengan baik

Melihat permasalahan di atas, guru perlu melakukan wawancara, refleksi untuk mencari akar penyebabnya. Jika penyebab itu berasal dari metode pembelajaran maka perlu diambil langkah praktis. 

Salah satu hal yang bisa dilakukan guru adalah memberi ruang yang lebih pada anak agar mereka bebas mengekspresikan ide dan imajinasi mereka melalui suatu karya. Akhirnya didapat suatu solusi untuk mengembangkan kreativitas anak dengan kegiatan fun cooking, misalnya dalam tema makanan sehat. Anak diajak untuk merancang tema, membuat peta konsep agar tema tersebut sesuai dengan minatnya.  

Mengapa kegiatan fun cooking bisa meningkatkan kreativitas anak? Karena dengan kegiatan ini anak akan semakin bersemangat saat kegiatan pembelajaran, semakin kreatif saat membuat project, kemampuan anak untuk berpikir kritis, kreatif dan inovatif akan semakin terstimulasi. Manfaat yang didapat oleh guru adalah : untuk mencapai Tujuan Pembelajaran, dan Tujuan Kegiatan, akan timbul proses inquiry dalam kegiatan ini, dan guru tidak perlu menuntun anak satu persatu karena mereka akan bebas berkreasi. 

Berdasarkan kajian literatur dapat disimpulkan bahwa kegiatan fun cooking terbukti dalam mengembangkan daya kreativitas anak. Kaitan fun cooking dalam mengembangkan daya kreativitas anak terletak pada saat kegiatan ini anak akan bebas berkreasi sesuai dengan ide mereka masing- masing sehingga mereka akan berpikir kristis, kreatif dan melakukan inovasi- inovasi saat kegiatan fun cooking. 

Saat mereka berencana membuat project dalam sesi planning mereka akan berpikir kritis untuk menemukan ide yang sesuai dengan minta dan keinginan mereka. Saat proses doing, mereka akan berkreasi untuk menciptakan suatu project yang inovatif sesuai dengan ide mereka masing- masing. Kegiatan fun cooking ini juga dilakukan melalui pendekatan STEAM agar anak bisa mengamati dan mengaplikasikan proses Science, Technology, Engineering, Art dan Math dalam proses fun cooking. 

Kegiatan ini juga akan menstimulasi aspek perkembangan anak mulai dari: Nilai Agama dan Moral (mereka bersyukur atas bahan makanan ciptaan Tuhan), Fisik Motorik (jari- jari terstimulasi saat memotong, menggunting), Kognitif (berpikir kreatif menemukan ide), Bahasa (bercerita mengenai projectnya), Sosial Emosional (tidak mudah menyerah saat membuat project) dan Seni (membuat sajak sederhana). Kegiatan fun cooking dapat dikemas dengan cara yang fun dan menyenangkan serta aman bagi anak, dengan menggunakan peralatan yang ramah anak serta pengawasan dari guru.

Mari kita kembangkan kreativitas anak didik kita dengan metode pembelajaran yang menyenangkan dan beri mereka kesempatan untuk mencoba agar mereka menjadi generasi yang kreatif. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun