Mohon tunggu...
Memet Tohir
Memet Tohir Mohon Tunggu... -

coba-coba menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Rumitnya Konflik Laut Cina Selatan Saat Ini

13 Mei 2013   17:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   13:38 377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konflik di kawasan Laut Cina selatan sepertinya makin rumit. Setelah konflik Cina dengan Vietnam dan Filipina belum reda, kali ini Taiwan berseteru dengan Filipina.

Sebelumnya dikabarkan, seorang nelayan Taiwan, Hung Shih-cheng (65), tewas ketika kapal nelayannya berbobot mati 15 ton diberondong peluru dari senapan mesin ringan kapal penjaga pantai Filipina.

Pihak penjaga pantai Filipina mengklaim memergoki kapal Hung beserta tiga kapal nelayan Taiwan lain, Kamis (9/5) pagi waktu setempat, di 164 mil laut tenggara lepas pantai Taiwan, tengah menangkap ikan di perairan yang diklaim masuk dalam zona ekonomi eksklusif (ZEE) Filipina.

Tak pelak lagi, pemerintah Taiwan pun memrotes keras tindakan tersebut, bahkan sampai mengultimatum pemerintah Filipina, jika dalam 72 jam ke depan, tepatnya hingga Selasa (14/5/2013), Filipina tak juga mengambil sejumlah langkah konkret positif, sejumlah aksi balasan akan diambil pihak Taiwan termasuk pemutusan hubungan diplomatik.

Tindakan pihak penjaga pantai Filipina itu bukan hanya disambut keras oleh pemerintah Taiwan saja, bahkan warga Taiwan pun mengecam keras tindakan tersebut.

Hari ini sekitar 200 orang warga Taiwan, menggelar aksi unjuk rasa untuk memprotes penembakan hingga tewas salah seorang nelayannya oleh patroli penjaga pantai Filipina, Kamis (9/5/2013) lalu.

Unjuk rasa digelar di depan kantor perwakilan Filipina di Taipei, sehari setelah pemerintah negeri itu secara resmi mengultimatum Pemerintah Filipina untuk segera meminta maaf.

Yang membuat rumit konflik ini yaitu Filipina ternyata menolak meminta maaf karena menganggap tembakan dilepaskan untuk membela diri setelah kapal nelayan Taiwan berusaha menabrak kapal patrolinya.

Selain itu, Filipina juga menganggap kapal-kapal nelayan Taiwan melanggar perbatasan dan mencuri ikan di perairan milik Filipina. Namun semua itu dibantah oleh pihak Taiwan.

Kita tunggu apa yang terjadi beberapa hari kemudian, apakah Laut Cina Selatan makin bergejolak atau mereda.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun