Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Politik

Makna Lambang Partai dan Simbol dalam Ilustrasi dan Design

23 Agustus 2012   09:22 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:25 2333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Lambang digunakan untuk mewakili maksud dan pikiran yang ingin disampaikan kepada pihak lain. Lambang bisa dibuat oleh kelompok, partai politik , dan pribadi.Pemakaian Lambang ditujukan pada pihak lain agar dapat memahami maksud dan pesan yang disampaikan hanya dengan melihat saja. Lambangselalu mempunyai makna.Kadang-kadang si pembuat simbol atau lambang terjebak pada pemikiran sempit dan bersifat seremonial, dan pada akhirnya melupakan makna yang sebenarnya.

Awalnya Lambang dibuat untuk menggambarkan maksud. Lambang yang sudah sangat dikenal dan dipahami dapat menimbulkan kultusisasi, terlalu mensakralkan lambang,mendewakannya tetapi kehilangan roh dan jiwanya.

Tulisan ini terlahir sebagai jawaban atas pertanyaan seseorang tentang desain panggung jika ada Bendera Merah Putih, ada Garuda Pancasila dan ada bendera kelompoknya dengan membentuk segitiga sama sisi berupa trisakti.

Lambang -Lambang yang dimunculkan tersebut sangat bagus, tidak ada yang jelek, tetapi menurut saya terlalu klise karena lambang itu sudah biasa dilihat oleh orang.Walaupun kita harus mengakui bahwa karena kekuatan lambang dan makna-makna tersebut sudah terbukti dapat melewati berbagai rintangan di negeri ini, sebagai perpaduan yang tidak dapat diragukan lagi kesaktiannya. Maka karena kesaktiannyadisebutdengan istilah trisakti.

Dengan dicanangkannya program terbaru yaitu antikorupsi maka sebenarnya kelompok inisudah menuju titik awal perubahan. Maka menurut saya sebaiknya lambang yang dimunculkan adalah lambang yang melambangkan perubahan itu sendiri. Membuat hal yang baru sebagai wujud terobosan, perubahan dan pembeda dengan kelompok yang lain. Membuat segmen tersendiri. Bagaimana kesan perubahan itu dapat ditangkap oleh publik.

Lambang negara bisa diwakili dengan Bendera Merah Putihatau hanya lambang Garuda Pancasila. Salah satu saja.Lambang kelompok bisa diwakili dengan warna, atau benderakelompok atau justru hanya diwakili oleh ketua kelompok yang bersangkutan. Tanpa ditunjukkan dengan Lambang , saking kenalnyadengan tokohyang bersangkutan maka semua juga tahu bahwa kelompok itulah yang diwakili.

Fenomena yang terjadi pada anggota kelompok atau komunitasadalah pengkultusan dominanisasi warna pada kelompoknya. Jangan sampai loyalitas pada kelompok menjadikan tidak mampu bersifat objektif dan malah terkesan menjadi buta warna. Setiap anggota hanya mengenal warna kuning saja, biru, merah, hijau, atau putih sebagai perlambang warna netral.Apa kalau jadi anggota kelompok tertentu itu membuat kita jadi buta warna ya.

Bahkan mereka jika disuruh memilih pasti tidak tahu mana yang terbaik. Pengambilan keputusan memilih warna, sesuatu yang sangat sederhanapun anggota kelompoksudah tidak bisa bersikap objektif. Hadeeewww.

Kembali pada Lambang . Siapa sih rakyat Indonesia yang tidak mengenal kelompok –kelompok partai yanga da di Indonesia. Jika hanya dengan memunculkan salah satu lambang salah satu saja yang dimunculkan, bisa berupa warna, gambar, atau wajah ketua partainya maka masyarakat sudah dapat memahami kelompok mana yang diwakili. Menampilkan terlalu banyak Lambang dengan makna yang sama hanya akan menimbulkan kesan bahwa kelompok ini masih dalam paradigma lama, malah bisa dikatakan narsis.

Mungkin akan lebih baik jika Lambang dikembalikan kepada makna dan gerak langkah yang sedang dilakukan. Lebih mengutamakan kepada visi dan misi partai, hingga nantisemua pihak baik intern maupun eksternakan memahamiapa yang sedang dilakukan oleh partainya. Masyarakat luar akan paham bahwa revolusi mindset sedang terjadi. Menunjukkan bahwa dengan berada di luar lingkaran kelompok ini jadi bisa mampu melihat secara objektif dan memahami kondisi bangsa yang sebenarnya. Menunjukkan bahwa mereka kembali kepada tujuan awal pembentukan partai, kembali kepada arah yang seharusnya dilakukan di dunia mereka.

Sedang untuk pihak internal menjadi mempunyai makna sebagai ajakan, pemberitahuan tentang adanya program perubahan sehingga membuat mereka yang belum sadar menjadi sadar dan yang sudah sadar akan menjadi semakin memperbaiki diri sesuai arah dan tujuan yang telah dicanangkan Memaknai sebuah kesan modern, fleksibilitas, mengikuti perkembangan jaman tanpa meninggalkan nilai - nilai luhur kekayaan bangsa yang bersifat pluralitas dan universal.

Kondisi perkembangan jaman dan globalisasi membuat pengenalan partai menjadi sebuah produk yang harus dikenalkan dan diketahui secara umum. Pengenalan pada mutu dan kualitasnya.Sebuah cara, dan bukan mengkonotasikan partai yang beranggotakan manusia ini menjadi disamakan dengan barang. Tetapi penekanansebuah cara promosi kepada publik sebagai langkah awal untuk mencapai tujuan partai. Cara ini dapat secara eksplisit mengenalkan nilai lebih yang dimiliki, nilai kompetitif dan nilai keunggulan yang menjadi pembeda dari partai yang lain. Demikianlah partai dianalogikan dengan pengenalan produk sehingga memudahkan untuk melakukan pemasaran sesuai dengan teori-teorimanajemen pemasaran yang berlaku ilmiah. Memperkuat brand image, menimbulkan image baru yang lebih baik, membangun image. Tentu saja semua ini akan berjalan dengan baik apabila semua elemen yang ada di dalamnya maju dalam gerak dan langkah yang sama. Dalam satu nafas dalam satu jiwa dalam visi dan misi.

Konsolidasi, pembenahan diri dan penyatuan visi misi menjadi program utama bagi pihak intern.Penghargaan yang setinggi-tingginya untuk semua niat baik untuk berubah ke arah yang lebih baik. Semoga ini menjadi awal buat langkah selanjutnya, langkah untuk mencapai tujuan yang baik dengan cara yang baik sehingga semua rakyat dan Sang Pemberi Restu meridhoinya.

Tulisan lama untuk sebuah jawaban atas pertanyaan seseorang. Terima kasih untuk seluruh apresiasinya selama ini, walaupun saya selalu mendudukkan dalam posisi netral, pedas, menghujam, menyakitkan tapi tak pernah bosan untuk selalu datang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun