Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Memahami Anak yang Sesekali Tidak Ingin Masuk Sekolah

27 Agustus 2018   13:41 Diperbarui: 27 Agustus 2018   16:38 1589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Akan lebih repot lagi, jika si guru tidak bisa mengajar dan tidak dapat memahami perilaku ke anak-anak, maka sempurna sudahlah keinginan anak-anak untuk tidak masuk sekolah. 

Setelah melihat penyebab membolos dari sisi anak, guru, dan sekolah, maka berikutnya kita harus melihat dari diri kita sendiri sebagai orang tua dari anak. Apakah kita menuntut nilai anak pada mata pelajaran tertentu untuk selalu bagus. Padahal di sekolah, gurunya tidak bisa bagus mengajar sesuai dengan karakter anaknya, sehingga anaknya tidak bisa menyampaikan masalah yang sesungguhnya kepada orang tua. Hal ini menyebabkan anak mengalami tekanan psikologis saat dia harus terpaksa mengikuti mata pelajaran yang bersangkutan.

Atau masalah berikutnya adalah orang tua terlalu memanjakan anak dengan segala fasilitas dan kenyamanan di rumah sehingga anak lebih betah di rumah daripada di sekolah. Kalau sudah begini, maka ini adalah murni kesalahan orang tua, tidak mendidik.

Lalu bagaimana cara menyikapinya?

Yang paling penting dalam menyelesaikan masalah adalah apabila kita sudah menemukan penyebabnya. Kedekatan dengan anak adalah sebuah kunci, mengenal pribadinya secara mendalam adalah salah satu faktor yang bisa mengetahui secara pasti penyebab anak tidak ingin masuk sekolah. 

Indikator kedekatan ini bisa dilihat ketika anak menceritakan semua masalah yang dihadapinya tanpa khawatir akan dimarahi. Kesabaran dan pengertian adalah kunci kedekatan orang tua dengan anak. 

Jika faktor dari anak karena lelah dan bosan dengan guru yang tidak baik dan tidak bisa mengajar, biasanya saya sesekali akan membiarkannya untuk bolos. Apalagi kalau di luar jam sekolah anak sudah mempunyai kegiatan yang padat, dengan berbagai aktivitas seperti ekstrakulikuler, misalnya basket, teater, atau kursus lainnya, maka izin untuk tidak masuk sekolah akan semakin mudah. 

Bahkan apabila dia suda  ikut les mata pelajaran secara privat, maka saya akan membiarkan dia mengatur waktunya. Dengan toleransi bahwa dia harus berjanji belajar sendiri sebagai konseksuensi untuk mengejar ketinggalannya dan tetap memenuhi standar ketentuan formal masuk sekolah. Toleransi yang saya berikan adalah 1 kali dalam 1 bulan kecuali sakit atau jika memang sangat padat kegiatannya bergeser menjadi 3 minggu sekali. 

Teringat zaman saya masih sekolah, kadang kala bagi saya membolos itu membahagiakan, apalagi waktu masih zaman SMA dulu. Terlepas dari tekanan rutinitas yang membosankan, merdeka dan sensional. Maka sekali-kali saya juga memberi ruang kepada mereka untuk merasakan kebahagiaan yang sedemikian sederhananya. 

Tidur di rumah pada saat jam sekolah adalah kenikmatan surga duniawi bagi anak-anak sekolah. Dan syarat yang harus dipenuhi oleh mereka untuk membolos adalah mereka harus di rumah, di kamar, tidak boleh ke mana-mana apalagi menonton TV. Jika aturan ini dilanggar, maka tidak ada izin membolos berikutnya, atau jika mereka membolos saya tidak akan memberi mereka surat izin orang tua, izin alasan sakit (titik) dan izin sebagainya.

Sebenarnya dalam hati saya, membolos itu tidak baik tetapi tidak sepenuhnya salah juga. Bagi saya, membolos adalah sebuah bentuk refreshing dan cleansing untuk mencapai keadaan yang lebih baik. Barangkali dengan tidak sekolah dan beristirahat total di rumah, di hari berikutnya mereka akan lebih kreatif dan lebih bersemangat dalam sekolah. Ini adalah sebuah variasi keseharian yang menurut saya juga akan menjadi warna yang membuat hari-hari yang  mereka jalani menjadi tidak membosankan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun