Mohon tunggu...
Metik Marsiya
Metik Marsiya Mohon Tunggu... Konsultan - Menembus Batas Ruang dan Waktu

Praktisi Manajemen, Keuangan, Strategi, Alternatif dan Spiritual. Kutuliskan untuk anak-anakku, sebagai bahan pembelajaran kehidupan. ... Tidak ada yang lebih indah, saat menemani kalian bertumbuh dengan kedewasaan pemahaman kehidupan.... ................ tulisan yang selalu teriring doa untuk kalian berdua....

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Terimakasih Kompasiana, Sekolah Menulisku yang Sesungguhnya

14 Januari 2015   03:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:12 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Entah sudah berapa lama saya menghilang dari kompasiana ini. Di media ini saya pernah asyik menghabiskan waktu berjam-jam setiap hari.  Tiga tahun lebih saya selalu bercengkerama dengan sesama kompasianers, menulis, membaca atau sekedar berjalan-jalan meninggalkan jejak di setiap kolom komentar.

Sekarang saya mampir lagi, setelah sekian lama saya menghilang dari peredaran. Saya pernah jatuh cinta kepada kompasiana, bahkan bisa dibilang saya kecanduan berat. Setiap hari saya selalu menyempatkan untuk nongkrong di sini, bahkan saya menyempatkan diri kopi darat dengan kompasianers. Masih terasa hangatnya senyuman teman-teman, sentuhan intelektualitas, ketulusan dan persahabatan yang ditawarkan rasanya dapat menembus jarak dan waktu yang memisahkan.

Di kompasiana ini saya menemukan teman-teman yang dapat mendukung saya untuk terus menulis, di media ini juga saya belajar menuangkan apa yang ada di pikiran saya. Dalam komentar dapat terjadi diskusi yang berimbang, saling bully, saling menambahkan, saling melengkapi. Bahkan ada yang hanya say hello saja. Di sini juga saya belajar membuat gaya tulisan dengan beraneka ragam model, mulai dari puisi, dongeng, artikel atau opini, atau hanya sekedar curhat.  Pada akhirnya saya menuliskan apa saja, dengan model aneh-aneh, suka-suka saya, kapanpun saya ingin berganti gaya.

Saya sempat membuat draft buku alternatif untuk diterbitkan, penerbit sudah menyetujui themanya, tetapi halamannya masih harus dilengkapi karena kurang tebal. Agak kecewa memang, tetapi perjalanan menulis memang belum berhenti sampai di sini. Saya memang hilang dari kompasiana, tetapi saya menghilang untuk melanjutkan dunia menulis yang sesungguhnya. Saat saya menulis, ide-ide seperti mendapat ruang untuk mengalir, mendapat jalan untuk menyeruak minta dilahirkan di dunia. Mereka berebut memenuhi benak saya, mengantri untuk dituangkan dalam tulisan-tulisan. Dan kompasiana adalah tempat belajar saya untuk memulai semua aktivitas tersebut.

Di kompasiana ini pula saya sempat membuat geger di bagian tempat saya bekerja, ada yang suka dan ada yang tidak suka. Gaya santun, tapi tegas dan berkelas membuat tulisan saya bisa menimbulkan kesan bagi atasan-atasan saya. Kadang membela, kadang mengkritik, kadang juga menambahkan. Rasanya kesan yang pernah hadir tidak mudah hilang dari benak saya.

Saya tidak pernah berhenti menulis sampai saat ini, tetapi tulisan saya lebih bersifat pribadi. Dimana beberapa tulisan-tulisan saya akhirnya menjadi sebuah dasar pemikiran dari beberapa teman-teman tentang pemahaman filosofis seorang pemimpin, pemikiran-pemikiran saya digunakan sebagai dasar arah perubahan politik negeri ini.

Saya memang bukan politikus, saya juga bukan penulis profesional. Hidup saya sederhana, pemikiran saya malah sangat sederhana. Tetapi berawal dari dasar kesederhanaan itulah saya menemukan banyak hal, sesederhana saya belajar menulis dari kompasiana yang menghasilkan hal-hal yang tidak sederhana.

Mohon doa restu untuk semua kompasiana dan tentu saja mas Isjet, Kang pepih. Dari mereka saya diberi ruang untuk selalu tumbuh dan berkembang. Dan ke depan semoga saya dapat lebih banyak menghasilkan bunga. Ada saatnya nanti kita akan bersama-sama membaca apa yang akan dilahirkan lagi, penulis-penulis dari sekolah dasar sekaligus sekolah lanjutan menulis Kompasiana.

Terimakasih kompasiana, karena telah menjadikanku penulis ide yang tak pernah berkesudahan, semoga.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun