Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku Takkan Lagi Menantimu

29 Oktober 2023   20:10 Diperbarui: 29 Oktober 2023   20:16 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kredit Foto: Sinar-X - NASA/CXC/SAO, IR - NASA/HST/STScI; Radio - Event Horizon Telescope Collaboration (Apod Indonesia) 

Dengarkanlah wahai awan yang selalu menemani langit
aku takkan lagi menantimu menjadi mendung
aku takkan lagi menunggumu menjadi hujan
inilah aku yang telah memilih bebas
melepas segenap keinginan yang hanya mendatangkan kesedihan

Aku tahu diriku hanyalah tepian mata yang tak kau anggap
aku tak punya apa pun selain duka nestapa yang sebentar lagi berakhir
kini aku hanyalah ranting-ranting kering yang telah patah
dulu aku pernah bersorak riang di antara mendung-mendung
dan menitipkan mimpi-mimpi di dalam lebatnya hujan

Kini, bersamaku, tiada lagi angan yang mengangkasa
puisi-puisiku telah terhapus oleh hempasan terik yang tak kau tahan
wahai awan, simpan saja bujuk rayumu tentang mendung dan juga hujan
sudah kuhapus semua lagu-lagu senandung rinduku padamu
biarkanlah aku pergi bersama dosa-dosaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun