Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi Politik

19 Oktober 2023   12:00 Diperbarui: 19 Oktober 2023   12:05 2061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto: by kompas.com

Semalam tidurku tak nyenyak
tapi aku banyak bermimpi
kulihat burung-burung ramai bergosip
sepintas kudengar cakap mereka
katanya pohon-pohon di jalan telah bergabung
dengan anggota partai
flamboyan, mahoni dan kawan-kawan
kini mengenakan seragam partai yang mentereng.

Dalam mimpiku semalam kulihat juga
pasukan tentara telah beratribut politik
barisan polisipun ikutan beratribut politik
tokoh agama juga beratribut politik
budayawanpun juga demikian beratribut politik
hakim pun tak mau kalah beratribut politik
bahkan ketua RT di tempatku juga beratribut politik

Kulihat mereka semua memegang pena
pena politik yang bisa berwujud pedang
untuk menakuti musuhnya
kadang penanya menjelma jadi senapan
untuk saling menghabisi
kadang pula penanya menjadi tali
untuk mengikat lawannya
kadang pena itu menjadi anjing pelacak
untuk mencari kesalahan lawan

Kulihat orang-orang taklagi bisa membeli beras
tanpa mendapatkan batu dari keringat petani yang terbuai janji manis politik
orang-orang taklagi bisa memetik buah
tanpa tergores duri yang terjalin dari janji yang tinggal janji
orang-orang taklagi bisa membaca berita
tanpa tertipu cerita hoaks demi ambisi saling jegal

Tiba-tiba kudengar suara anakku
"ibu, sudah sepagi ini masih juga menonton TV"
"tidak! aku sedang tertidur dan bermimpi" kataku
"tidak ibu! engkau selalu terjaga sejak malam tadi"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun