Mohon tunggu...
Meti Irmayanti
Meti Irmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - senang membaca, baru belajar menulis

Dari kota kecil nan jauh di Sulawesi Tenggara, mencoba membuka wawasan dengan menulis dan membaca

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Aku si Kutilang Kecil

2 Oktober 2023   17:46 Diperbarui: 2 Oktober 2023   17:49 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di atas hamparan sajadah, di antara temaram subuh dan cahaya pagi
Aku melihat seekor kutilang kecil yang mengintip di balik ranting
Kudengar suaranya parau seperti datang dari lubuk yang sedih
Suara kecil dari hati yang ditakdirkan mencintai air mata

Aku seperti mengintip hidupku yang telah lewat
Di aliran waktu yang datang dari tempat yang asing
Dan mengalir perlahan di lorong misteri menuju tempat yang tak terbayangkan
Yaa Rabbi ! pucuk doaku mengalir dari atas sajadah basah
Sajadah kusam yang basah karena air mata yang luruh tak mampu ditahan pelupuk

Akulah si kutilang kecil yang bertekad menantang badai
Bertengger di ranting kecil yang tak Engkau takdirkan patah
Akulah si kutilang kecil yang bertekad menghamba pada kuasaMu
Lalu kubiarkan air mata mencuci segenap raguku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun